Gelap Terang

Komisaris Utama Radio SS Ipik Suhartoyo memotong tumpeng untuk diserahkan kepada Ibu Endang Soetojo. istri pendiri SS almarhum Soetojo.-hariandisway-

Tidak hanya motor. Kehilangan apa pun lapornya ke SS. Termasuk kehilangan anak.

SS telah menjadi media keluarga Surabaya. SS juga menjadi media yang berhasil menjadikan warga sebagai wartawannya. Di mana pun kejadiannya, SS menerima infonya. Lalu menyiarkannya. SS seperti media yang punya ribuan wartawan di satu kota.

Tentu secara bisnis juga sukses. Iklannya banyak. Gedungnya baru. Di lokasi yang mahal. Saya mengagumi arsitektur gedungnya yang empat lantai itu. Arsitekturnya industrial.

Pendiri SS sudah lama meninggal dunia: Soetojo Soekomihardjo. Pun partner kreatifnya: Errol Jonathan. Kini SS di tangan generasi kedua. Kokohnya kian bertambah-tambah.

Sekarang ini direksi SS dipegang orang luar (baca: profesional). Anak-anak komisaris tidaak ada yang duduk sebagai direksi. Putra Soetojo, Wahyu Widodo, "hanya" jadi komisaris, bukan di jajaran direksi.

Kepolisian sangat terbantu oleh SS. Pencurian, penipuan, tindak kriminal sering terungkap. Pun wali kota Surabaya. Jalan berlubang, genangan air, macet, dan pelayanan umum yang lambat semuanya tersuarakan di SS.

Pihak kepolisian pun selalu melayani SS. Hubungan polisi dan SS sudah seperti sayur lodeh dan sambal terasi.

Saya salut pada ide awal membuat SS seperti sekarang ini. Apalagi genarasi keduanya bisa mengembangkannya. Mungkin itu karena SS didirikan tanggal 11 Juni 1983. Anda masih ingat ada apa tanggal itu: gerhana matahari total.

Dunia gelap saat itu. SS lahir --membuatnya terang. (Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan