Demi Lindungi Peserta dari Penipuan Digital, TASPEN Gandeng Bareskrim Polri

PT TASPEN (Persero) menyelenggarakan Sosialisasi Upaya Pencegahan Penipuan yang Mengatasnamakan TASPEN. -Foto: Dokumentasi TASPEN-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - PT TASPEN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi peserta aktif maupun pensiunan dari aksi penipuan yang mengatasnamakan TASPEN.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah sosialisasi upaya pencegahan penipuan. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap meningkatnya ancaman penipuan digital yang menyasar peserta TASPEN di seluruh Indonesia.  

Acara itu dihadiri Dewan Komisaris dan Direksi PT TASPEN (Persero), AKBP I Putu Bayu Pati, jajaran direksi anak perusahaan, para kepala unit kerja kantor pusat, para branch manager, serta seluruh karyawan dan peserta TASPEN yang hadir secara daring dari berbagai daerah.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko TASPEN Diyantini Soesilowati menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap modus-modus penipuan yang mengatasnamakan TASPEN. 

Dia berpesan untuk peserta TASPEN yang hadir dalam sosialisasi ini agar tetap selalu meningkatkan kewaspadaan dengan selalu memperhatikan sosialisasi dan pengumuman yang kami sampaikan di setiap kesempatan.  

"Mari sama-sama ciptakan ekosistem layanan yang aman, tepercaya, dan bebas dari penyalahgunaan. Tahan, Pastikan, Laporkan,” pesan Ibu Yanti yang akrab disapa dalam keterangannya, Rabu (28/5).

Sementara itu, AKBP I Putu Bayu Pati menjelaskan pentingnya bagi seluruh peserta TASPEN untuk memiliki kewaspadaan tinggi terhadap berbagai bentuk kejahatan siber, termasuk penipuan yang mengatasnamakan TASPEN.

“Perlu kita ketahui bersama supaya ini tidak menjadi seperti fenomena gunung es. Mungkin kelihatannya di luarnya itu sedikit ataupun kurang lebih banyak yang dilaporkan (kejahatan siber berupa penipuan) tetapi ternyata di dalamnya itu banyak juga masyarakat yang masih enggan melaporkan tindak pidana siber ini," terang AKBP I Putu Bayu.  

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi TASPEN, karena rendahnya pelaporan justru memperbesar ruang gerak para pelaku kejahatan digital. 

Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang erat antara institusi dan para peserta untuk saling berbagi informasi, melaporkan indikasi penipuan, dan membangun budaya digital yang waspada dan kritis. 

Berdasarkan pemaparan dari AKBP I Putu Bayu Pati, kejahatan siber dengan modus penipuan ini banyak dijalankan secara terorganisir, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan semakin canggihnya modus penipuan, TASPEN mengajak seluruh peserta untuk lebih aktif dalam menyaring informasi dan tidak segan melaporkan setiap potensi penipuan, sekecil apapun. 

TASPEN juga berkomitmen untuk terus memperkuat sistem perlindungan data serta memberikan edukasi digital yang menyeluruh demi menciptakan layanan yang aman, tepercaya, dan berintegritas. 

Seluruh layanan TASPEN tidak dipungut biaya dan TASPEN tidak pernah meminta data pribadi atau uang kepada peserta melalui saluran informal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan