Ini Profil 3 Dai Inspiratif, Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2025

Para dai yang memenangkan penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) dalam ajang Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025. -Foto: dok. Kemenag-
Di ujung timur Indonesia, tepatnya di Kabupaten Keerom, Papua, Atropal Asparina (32) menjalankan tugas dakwah di tengah suasana siaga.
Selama Ramadan lalu, TNI menginstruksikan masyarakat untuk tidak melakukan takbiran keliling, pemukulan beduk, atau kegiatan lain menjelang Idulfitri, demi menjaga keamanan.
Meski kondisi darurat, Atropal tidak surut langkah. Dia tetap berpindah dari satu masjid ke masjid lainnya, menyampaikan ilmu fikih dan membina masyarakat. Salah satu fokusnya adalah edukasi pengurusan jenazah.
“Di sana, angka kematian ibu hamil dan anak tinggi karena malaria. Tapi harga kain kafan bisa sampai satu juta rupiah. Saya berusaha menghubungkan Dompet Dhuafa Papua dengan Jawa untuk membantu pengadaan kain kafan,” ungkapnya.
Tawarkan Al-Qur’an sebagai Obat Jiwa Abdul Latif (37) berasal dari Banten, tetapi dakwah membawanya ke Desa Wayabula, Pulau Morotai, Maluku Utara.
Di wilayah ini, dia mendapati kebutuhan keagamaan masyarakat lebih bersifat spiritual daripada ritual. Setelah berdialog dengan tokoh adat dan pemerintah setempat, Latif memilih pendekatan tasawuf.
Ia memperkenalkan konsep Al-Qur’an sebagai obat, baik untuk jiwa maupun kehidupan sosial.
“Di sini, masyarakat sangat merespons pendekatan yang menenangkan dan menyentuh batin. Mereka membutuhkan kedamaian,” tuturnya.
Latif berharap jumlah dai yang ditugaskan ke wilayah 3T bisa terus ditambah.
“Kalau tahun ini ada seribu dai, mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran mereka,” tandasnya.
Program Dai 3T merupakan program pengiriman pendakwah yang rutin digelar Kemenag selama Ramadan, bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, memperkuat harmoni masyarakat berbasis nilai agama dan kearifan lokal.
Program ini telah berjalan sejak 2022 dengan jumlah dai yang terus meningkat setiap tahun. Pada 2022, Kemenag mengirim sebanyak 8 dai, meningkat menjadi 50 dai pada 2023, dan 500 dai pada 2024. Di 2025, Kemenag mengirimkan 1.000 dai ke wilayah 3T di 35 provinsi. (jp)