Di Balik Mudahnya Kredit Motor, Ternyata Ada Risiko Tersembunyi!

Di Balik Mudahnya Kredit Motor, Ternyata Ada Risiko Tersembunyi!-- FUSE BOX MOTO
Belum lagi fakta bahwa selama masa cicilan, secara hukum motor masih menjadi milik leasing dan bisa ditarik kapan pun jika terjadi wanprestasi.
BACA JUGA:Motor Matic Milikmu Keluar Asap Putih? Begini Cara Mengatasinya
Kredit motor sering menyasar kalangan menengah ke bawah, kelompok yang paling sensitif terhadap perubahan pengeluaran bulanan.
Dalam kondisi penghasilan pas-pasan, cicilan motor dapat memakan lebih dari 30 persen pendapatan.
Ini belum termasuk pengeluaran tambahan seperti bensin, servis, pajak, dan depresiasi nilai kendaraan.
Ketika harga jual motor anjlok drastis usai pelunasan, konsumen menyadari bahwa aset tersebut tak lagi sebanding dengan total utang yang telah dibayarkan.
BACA JUGA:Berikut Ini, 7 Sepeda Motor yang Ideal untuk Perjalanan Jarak Jauh, Nyaman dan Sangat Irit!
Fenomena ini juga menyentuh sektor ojek online. Banyak pengemudi yang awalnya menganggap kredit motor sebagai solusi pekerjaan, justru akhirnya kesulitan memenuhi kebutuhan harian karena beban cicilan yang berat.
Dengan kompetisi yang semakin ketat dan biaya operasional yang terus naik, sebagian dari mereka terjebak dalam siklus utang.
Kredit motor memang bisa menjadi solusi mobilitas, namun harus disikapi dengan penuh kehati-hatian.
Memahami seluruh biaya, menghitung kemampuan bayar, dan mempertimbangkan depresiasi nilai kendaraan menjadi hal penting sebelum mengambil keputusan.
Dalam kondisi tertentu, kredit motor bisa menjadi perangkap keuangan yang menyulitkan pemiliknya keluar dari jerat kemiskinan.