Gigi Anak Berantakan Bisa Dicegah Sejak Bayi, Ini Tipsnya dari Dokter

ilustrasi Gigi Anak Berantakan Bisa Dicegah Sejak Bayi, Ini Tipsnya dari Dokter-foto :tangkapan layar-

koranradarlebong.com- Memiliki gigi yang rapi adalah dambaan setiap orang tua untuk anak-anaknya. Gigi yang teratur tak hanya menunjang penampilan, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan mulut dan kepercayaan diri anak. 

Namun sayangnya, tidak semua anak tumbuh dengan susunan gigi yang ideal. Salah satu penyebab utamanya adalah kondisi maloklusi atau ketidakteraturan antara rahang atas dan bawah.

Dokter Gigi Spesialis Anak, drg. Aliyah, Sp.KGA, menjelaskan bahwa maloklusi merupakan gangguan fungsional di mana posisi gigi dan rahang tidak sejajar. 

Menurut World Health Organization (WHO), maloklusi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak. Contoh dari kondisi ini antara lain gigi tonggos, cakil, atau camah, yang bisa dicegah sejak usia dini bahkan sejak bayi.

BACA JUGA:Gigi Ngilu Saat Makan atau Minum? Ini Cara Mengatasinya

Salah satu cara mencegah maloklusi adalah dengan memilih dot bayi yang tepat. Dot orthodontic direkomendasikan karena meniru mekanisme menyusu langsung dan terbukti secara klinis membantu mencegah maloklusi. 

Tak hanya jenis dot, durasi penggunaannya juga perlu diperhatikan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk menghentikan penggunaan dot saat anak menginjak usia 9 bulan.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan anak mengisap jari dan gigi berlubang yang tanggal sebelum waktunya. Kedua hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan rahang terganggu, memicu gigi berjejal atau berantakan. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan mulut anak sejak dini, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, dan memperhatikan kebiasaan oral anak yang bisa berdampak pada kesehatan gigi di masa depan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan