Hati-hati! Sering Konsumsi Makanan Ultra-Proses Bisa Memicu Kematian Dini

Makanan Ultra-Proses -Tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Konsumsi makanan ultra-proses - makanan yang telah melalui banyak tahapan pengolahan dan dipenuhi bahan tambahan kimiawi ternyata tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan jangka pendek.

Sebuah studi internasional terbaru mengungkap bahwa makanan jenis ini bisa memperpendek usia dan memicu kematian dini. 

Dalam laporan yang dipublikasikan American Journal of Preventive Medicine, para peneliti menggunakan data dari delapan negara untuk memodelkan dampak konsumsi makanan ultra-olahan terhadap risiko kematian dari berbagai penyebab.

Hasilnya mengejutkan: semakin tinggi porsi makanan ultra-proses dalam pola makan harian, semakin besar risiko kematian dini. 

BACA JUGA:Bahaya Makanan Tinggi Garam dan Hubungannya dengan Kekurangan Vitamin terhadap Kenaikan Berat Badan

Sebagai contoh, di Amerika Serikat, makanan ultra-proses menyumbang lebih dari separuh total asupan kalori harian. 

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara seperti Kolombia yang hanya mencatat 15 persen. Konsekuensinya? 

Risiko kematian dini akibat pola makan buruk ini melonjak drastis. 

Rekan penelitinya, Carlos Augusto Monteiro dari Universitas São Paulo, menambahkan bahwa risiko kematian dini meningkat hampir 3 persen untuk setiap tambahan 10 persen kalori dari makanan ultra-proses dalam diet seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia antara 30 hingga 69 tahun.

Lebih mengkhawatirkan lagi, sementara konsumsi makanan ultra-proses di negara-negara kaya seperti AS relatif stabil dalam satu dekade terakhir, tren di negara-negara berkembang justru meningkat tajam. 

Ini berarti lonjakan beban penyakit kronis akibat pola makan buruk akan menghantam lebih banyak negara di masa depan. 

Karena itu, para peneliti mendesak adanya intervensi global. 

Mereka menekankan pentingnya kebijakan publik yang mendorong pembatasan konsumsi makanan ultra-proses dan memperkuat edukasi gizi demi melindungi kualitas hidup generasi mendatang.



Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan