Sepekan Pasca Lebaran, Harga Sembako Stabil

Tim pendata harga Disperindagkop dan UKM, Bagian Ekonomi, dan DKP saat melakukan pendataan harga di Pasar Rakyat Lebong. -foto : Dok Disperindagkop Lebong-

koranradarlebong.com- Sepekan pasca perayaan lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, harga sejumlah Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) di Pasar Kabupaten Lebong relatif stabil.

Penurunan dan stabilisasi harga ini terjadi setelah lonjakan harga yang sempat terjadi pada pekan terakhir menjelang Lebaran.

Informasi ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Lebong, Yepi Purawanti, SE, M.Ak, pada Kamis (8/4/2026).

"Benar, sejak satu pekan terakhir pasca Lebaran, sejumlah harga bapokting di Pasar Kabupaten Lebong mulai stabil, dibandingkan dengan harga satu pekan menjelang Lebaran," ungkap Yepi. 

BACA JUGA:Harga Jual Gabah Tembus Rp 7 Ribu Per Kg

Menurut hasil pendataan tim dari Disperindagkop dan UKM Kabupaten Lebong, sejumlah harga komoditas penting yang kini stabil di antaranya adalah beras cap Ciherang Lebong seharga Rp 12.500 per kilogram, cabai merah keriting Rp 40 ribu/kg, cabai merah besar Rp 37 ribu/kg, dan gula pasir curah Rp 18 ribu/kg.

Selain itu, minyak goreng kemasan premium kini berada di harga Rp 22 ribu per liter, dan minyakita dijual seharga Rp 17 ribu per liter.

Sementara itu, harga protein hewani juga menunjukkan stabilitas. Daging ayam ras dijual seharga Rp 40 ribu/kg, telur ayam ras Rp 40 ribu/kg, daging sapi lokal Rp 130 ribu/kg, dan daging sapi impor Rp 103 ribu/kg.

Untuk komoditas sayuran, bawang bombai kini berada di angka Rp 45 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Harga Bahan Pokok di Bengkulu Utara Mulai Turun

Namun demikian, tidak semua komoditas mengalami penurunan. Yepi menjelaskan bahwa harga cabai rawit hijau justru mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram. 

"Sebelumnya, satu pekan menjelang Lebaran memang terjadi kenaikan harga sembako. Namun kini harga kembali stabil seperti biasanya, kecuali untuk harga cabai rawit hijau yang justru naik," jelasnya.

Yepi juga mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan stabilnya harga bahan pokok, yakni karena mulai menurunnya permintaan masyarakat setelah puncak kebutuhan pada momen Lebaran. Selain itu, pasokan barang yang mulai melimpah, baik dari luar daerah maupun hasil panen petani lokal, turut mendorong turunnya harga.

"Memasuki perayaan hari-hari besar, kenaikan harga bahan pokok kerap terjadi karena meningkatnya jumlah permintaan dari masyarakat. Setelah usai perayaan, harga-harga tersebut kembali menurun dan stabil," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan