Mengapa Menggaruk Gatal Bisa Membahayakan Kulit? Ini Penjelasannya!

Mengapa Menggaruk Gatal Bisa Membahayakan Kulit? Ini Penjelasannya!-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Menggaruk sering kali dianggap sebagai respons alami terhadap rasa gatal, tetapi apakah tindakan ini benar-benar membantu atau justru memperburuk kondisi kulit?
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Science mengungkap bahwa meskipun menggaruk dapat memperparah peradangan, ternyata ada manfaat tersembunyi yang bisa menjelaskan mengapa dorongan untuk menggaruk begitu kuat.
Penelitian tentang Menggaruk dan Dampaknya pada Kulit
Para ilmuwan meneliti bagaimana rasa gatal memengaruhi kulit tikus dengan dermatitis kontak alergi, sejenis eksim yang umum terjadi.
BACA JUGA:Benarkah Merendam Kaki dengan Air Garam Bisa Redakan Asam Urat? Ini Faktanya!
Dalam eksperimen tersebut, para peneliti memicu gejala eksim pada telinga tikus menggunakan alergen pemicu gatal.
Tikus-tikus tersebut dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok dibiarkan menggaruk, sementara kelompok lainnya dicegah menggaruk dengan menggunakan alat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diperbolehkan menggaruk mengalami peradangan yang lebih parah, dengan kulit yang membengkak dan dipenuhi oleh neutrofil—sel imun yang berperan dalam respons inflamasi.
Sebaliknya, tikus yang tidak bisa menggaruk mengalami peradangan yang jauh lebih ringan. Hal ini membuktikan bahwa menggaruk bukanlah solusi untuk mengatasi gatal, melainkan justru memperburuk kondisi kulit.
Mengapa Menggaruk Memperparah Peradangan?
Ketika seseorang menggaruk, saraf perasa nyeri di kulit melepaskan substansi P, sejenis senyawa kimia yang memicu aktivasi sel mast—sel imun yang berperan dalam mengatur peradangan dan rasa gatal. Biasanya, sel mast hanya merespons alergen dengan menyebabkan gatal dan sedikit pembengkakan.
Namun, ketika seseorang menggaruk, aktivasi sel mast meningkat dua kali lipat, sehingga peradangan menjadi lebih intens dan rasa gatal semakin memburuk.
Meskipun demikian, sel mast tidak hanya berfungsi dalam proses peradangan, tetapi juga memiliki peran penting dalam melawan bakteri dan kuman lainnya.
Hal inilah yang membuat para peneliti tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut apakah menggaruk dapat memengaruhi mikrobioma kulit.