Kasus ISPA Meningkat di Musim Panas, Warga Diminta Waspada
![](https://radarlebong.bacakoran.co/upload/7ec8ae079a8c7a4b02a5bae78b438583.jpeg)
Kepala Puskesmas Tes, Apriani, SKM.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah kerja Puskesmas Tes, Kecamatan Lebong Selatan, mengalami peningkatan signifikan di musim panas tahun ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, setiap harinya terdapat 5 hingga 8 pasien yang datang berobat dengan keluhan ISPA.
Lonjakan kasus ini mulai terdeteksi sejak awal Februari 2025 dan diduga kuat dipicu oleh cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Tes, Apriani, SKM, melalui Kepala Tata Usaha (KTU), Bembo, SKM, membenarkan adanya peningkatan kasus ISPA dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Pendamping Desa Imbau BPD Aktif Awasi Penggunaan Dana Desa
Menurutnya, cuaca panas menjadi faktor utama yang menyebabkan gangguan saluran pernapasan semakin marak.
"Kasus ISPA mulai meningkat sejak bulan ini, dengan rata-rata kunjungan pasien 5 hingga 8 orang per hari. Faktor cuaca panas diduga menjadi pemicunya," ujar Bembo.
ISPA merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan akibat infeksi virus, bakteri, atau faktor lingkungan seperti debu dan polusi.
Bembo menegaskan bahwa penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, karena jika tidak ditangani dengan cepat dapat berakibat fatal, terutama bagi kelompok rentan seperti balita, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Untuk mengatasi peningkatan ini, Puskesmas Tes telah menyiapkan empat langkah strategis, yakni deteksi dini, penurunan risiko kesehatan, pengendalian emisi dan debu, serta adaptasi terhadap perubahan cuaca.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, demam, serta sesak napas.
Selain itu, menjaga kebersihan diri, menggunakan masker saat berada di luar ruangan, dan memperbanyak konsumsi air putih menjadi langkah pencegahan efektif.
"Kami berharap masyarakat tidak menganggap remeh gejala awal ISPA. Jika ditangani lebih awal, penyakit ini bisa disembuhkan, tetapi jika terlambat dapat berujung pada komplikasi serius bahkan kematian," tutup Bembo.