Ada 5 Pendaftar Program Magang ke Jepang, Tapi Seleksi Ditunda

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Seleksi program magang ke Jepang yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong dipastikan mundur hingga Oktober 2025.

Penundaan ini tertuang dalam surat resmi yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong dari Disnaker Provinsi Bengkulu pada pekan ini. Meski seleksi tertunda, pendaftaran bagi calon peserta tetap dibuka.

Kepala Disnakertrans Lebong, Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si melalui Kabid Ketenagakerjaan, Riko Tandean, SE, mengungkapkan hingga Januari 2025 baru 5 peserta yang sudah menyerahkan berkas pendaftaran.

Dari jumlah tersebut, dua orang langsung mendaftar di Disnaker Provinsi Bengkulu, sementara tiga lainnya melalui Disnakertrans Lebong. 

Baca Juga: Dari 10 KUD, Hanya 3 yang Masih Aktif

"Meski baru lima yang menyerahkan berkas, kami mencatat banyak calon peserta telah mengambil formulir pendaftaran," ujarnya.

Penundaan seleksi ini dilakukan untuk memenuhi kuota 150 peserta yang ditargetkan. Hingga saat ini, kuota tersebut baru terpenuhi 90 orang.

Rico menjelaskan, pemerintah berharap lebih banyak pemuda-pemudi Lebong yang tertarik mengikuti program ini.

Untuk itu, pihaknya aktif menggelar sosialisasi di berbagai tempat, termasuk langsung ke sekolah-sekolah.

Namun, Riko mengakui bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada pelamar dari Kabupaten Lebong yang berhasil lolos seleksi.

Mayoritas peserta gagal pada tes kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Jepang. 

"Ini menjadi evaluasi bagi kami agar ke depan, para peserta lebih siap menghadapi seleksi," tambah Riko.

Program magang ke Jepang ini merupakan kesempatan bagi generasi muda Lebong untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman kerja internasional.

Diharapkan, dengan waktu tambahan hingga Oktober, lebih banyak pendaftar yang mempersiapkan diri dengan baik, sehingga peluang lolos seleksi meningkat.