Ibu Hamil Konsumsi Telur Mata Sapi, Waspadai Janin Cacat
Ibu Hamil Konsumsi Telur Mata Sapi, Waspadai Janin Cacat-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Telur adalah sumber protein hewani yang baik dikonsumsi selama hamil. Namun, bolehkah ibu hamil makan telur setengah matang? Telur mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral yang dapat menunjang kesehatan Bunda dan perkembangan janin.
Meski disebut makanan bernutrisi, ibu hamil tak boleh sembarangan mengonsumsi telur, terutama telur setengah matang.
Ada dampak buruk yang bisa didapatkan bila ibu hamil makan telur setengah matang atau mentah. Olahan telur setengah matang sering disajikan sebagai isian roti tawar untuk menu sarapan atau tamago yang dijadikan topping untuk ramen.
Beberapa orang bahkan menyukai olahan telur setengah matang untuk dijadikan menu camilan, Bunda. Telur mentah atau setengah matang sebaiknya dipantang selama hamil.
BACA JUGA:Bukan Perokok Tapi Bibir Warna Hitam, Kenali Penyebabnya
Sebab, makanan ini dapat terkontaminasi bakteri yang bisa menimbulkan masalah kesehatan pada ibu hamil hingga memengaruhi janinnya.
Hal yang sama juga disampaikan ahli nutrisi Jillian Kubala, MS, RD. Menurut Kubala, telur aman dikonsumsi selama hamil asalkan dimasak matang.
Telur yang masih mentah atau setengah matang dapat menimbulkan efek buruk pada ibu hamil yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Listeria adalah sejenis bakteri yang ditemukan di tanah, air, dan beberapa hewan, termasuk sapi dan unggas.
Bila termakan, Listeria dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne illness) yang disebut listeriosis, yakni jenis keracunan makanan yang paling serius.
"Listeriosis dapat menyebabkan gejala ringan seperti flu seperti demam, menggigil, nyeri otot, dan diare atau sakit perut.
Ibu hamil juga mungkin mengalami leher kaku, sakit kepala, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan. Gejala dapat muncul paling lambat dua bulan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Listeria," tulis ACOG dalam laman resminya.
ACOG mengatakan, ibu hamil 10 kali lebih mungkin terkena listeriosis daripada populasi umum. Munculnya gejala muntah dan diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak air atau dehidrasi.
Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau persalinan prematur. Sementara itu, bayi yang lahir dengan listeriosis mungkin mengalami infeksi serius pada darah atau otaknya.
Listeriosis dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup bagi bayi, termasuk cacat intelektual, kelumpuhan, kejang, kebutaan, atau masalah pada otak, ginjal, dan jantung. Listeriosis juga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.