Daun Kelor Gantikan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Ini Fakta Nutrisi dan Manfaatnya
Daun Kelor Gantikan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Ini Fakta Nutrisi dan Manfaatnya-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diuji coba sejak Agustus 2024 akan resmi diimplementasikan pada 2 Januari 2025.
Dalam langkah inovatifnya, pemerintah memutuskan mengganti pemberian susu dengan daun kelor sebagai salah satu sumber gizi utama.
Selain daun kelor, telur juga akan disediakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.
Penggantian ini memicu berbagai reaksi, terutama terkait kandungan nutrisi daun kelor.
BACA JUGA:Lonjakan Infeksi Salmonella di Amerika Serikat, Telur Ayam Diduga Sebagai Penyebab Utama
Dikenal sebagai superfood alami, daun kelor atau Moringa oleifera memiliki kandungan gizi tinggi. Daun ini kaya akan vitamin A, C, B6, zat besi, magnesium, dan protein.
Dalam 21 gram daun kelor segar, terkandung 2 gram protein dan berbagai vitamin serta mineral esensial.
Meskipun begitu, daun kelor juga mengandung antinutrisi yang dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein, sehingga konsumsinya perlu diatur dengan baik.
Selain gizi tinggi, daun kelor memiliki beragam manfaat kesehatan lainnya.
BACA JUGA:6 Khasiat Acar Timun, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini
Kandungan antioksidan seperti quercetin dan asam klorogenat dalam daun kelor membantu melawan radikal bebas, menurunkan tekanan darah, dan menstabilkan kadar gula darah.
Daun kelor juga diketahui efektif mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol, serta memberikan perlindungan terhadap paparan arsenik. Berbagai manfaat ini membuatnya dianggap sebagai alternatif yang layak untuk susu.
Namun, beberapa ahli mengingatkan bahwa implementasi program ini memerlukan edukasi mendalam kepada masyarakat. Konsumsi daun kelor harus sesuai anjuran agar manfaat maksimal dapat diperoleh tanpa risiko efek samping, terutama karena sifat antinutrisi yang dimilikinya.
Dengan pendekatan yang tepat, inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan gizi masyarakat secara signifikan, terutama bagi mereka yang selama ini sulit mengakses asupan bergizi.