DPRD Lebong Gelar Reses Perdana 2024 di 3 Dapil, Fokus Tampung Aspirasi Masyarakat

Anggota DPRD Lebong Periode 2024-2029 saat melaksanakan Reses Perdana Serentak di 3 Dapil.-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong periode 2024–2029 menggelar reses perdana mereka pada Senin (9/12/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di tiga Daerah Pemilihan (Dapil) sekaligus, yakni:Dapil I di Desa Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis,Dapil II di Desa Karang Dapo Atas, Kecamatan Bingin Kuning, Dapil III di Desa Tik Sirong, Kecamatan Topos.

Wakil Ketua I DPRD Lebong, Ahmad Lutfi, menyampaikan bahwa reses ini merupakan momen penting untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Lebong.

Menurutnya, aspirasi yang dianggap mendesak akan diupayakan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

BACA JUGA:Pasca Pilkada, Dikabarkan ASN Ajukan Pindah Tugas

“Pelaksanaan reses ini menjadi yang pertama sekaligus terakhir untuk tahun 2024. Kami ingin mendengarkan langsung kebutuhan masyarakat, khususnya hal-hal yang dinilai mendesak.

Jika memungkinkan, beberapa usulan dapat ditangani menggunakan Dana Tak Terduga (DTT) dalam APBD 2025,” jelas Lutfi.

Ia juga menegaskan bahwa semua aspirasi yang diterima akan diprioritaskan sesuai kewenangan. Jika ada usulan yang menjadi ranah Pemerintah Provinsi Bengkulu, pihak DPRD Lebong akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah provinsi.

BACA JUGA: 108 Kasus, Pencurian dan Penganiayaan Terbanyak

Aspirasi Masyarakat di Dapil I: Fokus pada Irigasi dan Infrastruktur

Dalam reses yang digelar di Desa Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi. Salah satu fokus utama adalah persoalan irigasi sawah yang sering kesulitan mengalirkan air, terutama saat musim kemarau.

Darusani, salah satu warga Desa Ketenong, menyebutkan bahwa pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani sangat dibutuhkan. Hal ini penting untuk mempermudah akses ke sawah serta memastikan pasokan air yang memadai.

“Kami membutuhkan pembangunan irigasi dan jalan usaha tani karena sangat mendukung keberlangsungan pertanian. Selama ini, sawah kami kesulitan mendapatkan air, khususnya di musim kemarau,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Usi, warga Desa Ketenong I, mengusulkan rehabilitasi berat saluran irigasi di desanya. Saluran ini mengairi sekitar 20 hektare lahan sawah dengan panjang irigasi utama mencapai 90 meter dan anak saluran sepanjang 300 meter.

Tag
Share