Mengapa Simbol 'K' Sering Muncul di Label Harga dan Teknologi?

Mengapa Simbol "K" Sering Muncul di Label Harga dan Teknologi?-foto :tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Sebagian besar orang sering kali tidak memperhatikan simbol "K" pada label harga ketika membeli sesuatu.

Banyak yang masih bingung mengenai arti dari huruf "K" tersebut. Apakah benar bahwa huruf "K" mewakili seribu? Mari kita jelaskan lebih lanjut.

Menurut Merriam-Webster, huruf "K" adalah singkatan dari kilo, yang merupakan satuan dalam Sistem Satuan Internasional (SI).

Kilo sendiri berarti seribu, seperti yang kita temui pada istilah kilometer untuk jarak dan kilogram untuk berat. Satu kilometer sama dengan seribu meter, dan satu kilogram setara dengan seribu gram. Oleh karena itu, penggunaan "K" sebagai pengganti seribu sudah menjadi hal yang umum.

BACA JUGA:Heboh Uang Rp 10.000 Tak Berlaku Lagi, BI Beri Klarifikasi

Asal kata kilo berasal dari bahasa Yunani "chilioi," yang digunakan untuk menyatakan jumlah besar atau banyak. Penggunaan huruf "K" untuk mewakili ribuan pertama kali muncul pada pertengahan 1940-an.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa simbol "K" digunakan dalam dunia teknik elektronik, terutama dalam kamus kerja yang diterbitkan oleh McGraw-Hill pada tahun 1945.

Dua tahun kemudian, perusahaan radio Radio Corporation of America (RCA) juga mulai menggunakan simbol ini dalam dokumentasi mereka.

Tidak hanya dalam dunia teknologi, huruf "K" juga sering digunakan untuk menunjukkan jumlah uang. Misalnya, ketika Anda melihat harga Rp 50K, artinya harga tersebut adalah Rp 50.000.

BACA JUGA:Bank Bengkulu Gelar Lomba Video Kreasi Berhadiah Jutaan Rupiah

Selain itu, dalam konteks internasional, kode mata uang seperti IDR (Indonesian Rupiah) digunakan bersamaan dengan simbol "K" untuk menunjukkan jumlah uang dalam Rupiah. 

IDR merupakan kode resmi Rupiah Indonesia menurut standar ISO 4217. Jadi, jika Anda melihat harga barang dengan label IDR 100K, artinya harga barang tersebut adalah Rp 100.000.

Namun, ada kalanya huruf "K" digunakan tanpa kode mata uang, seperti IDR atau USD. Dalam kasus ini, nilai "K" akan mengikuti standar mata uang negara setempat.

Sebagai contoh, jika Anda membeli sushi di Indonesia seharga 30K, maka harga tersebut adalah Rp 30.000.

Tag
Share