Akun BPIP Diserbu, Warganet: “Otaknya Memang Liberal”
Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A. Ph.D.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Akun media sosial Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diserbu dan dihajar warganet (netizen) imbas berita ‘larangan’ penggunaan jilbab bagi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada upacara peringatan HUT RI ke-79, memicu reaksi keras dari masyarakat.
Keputusan kontroversial ini menjadi bahan kecaman warga dunia maya, khususnya di akun-akun resmi BPIP. Dengan rasa kecewa dan marah netizen mengeluarkan pernyataan dan uneg-unegnya mengecam Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A. Ph.D di akun resmi @BPIP.
“Jangan t*lol dan rasis. Dari dulu perempuan pakai hijab bisa ikut paskibra. Dan gak ada pengaruhmya. Jangan menghalangi mimpi seorang wanita muslim yang cinta negaranya hanya karena kalian melakukan DISKRIMINASI!!!,” tulis arthur melalui akun @DeilyUpdate.
“Ketua BPIP dulu rektor UIN Sunankalijaga Yogya, ni orng emng agak lain pemikiraan pancasilanya..dia lulusan amerika(bukan menyalahlan amerika atau pendidikannya) tpi otaknya emng terlalu liberal, agama aja dia bilng musuh Pancasila???? sedeng emng tu orng,” tulis @kunfayakun1404 ditujukan akun Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, @BPIPRI.
“Mending bubar deh @BPIPRI. Gak ada guna juga, cuma buang buang uang negara buat gajih kalian yang bahkan arti pancasila pertama saja tidak mengerti,apa sih menurut kalian ideologi Pancasila itu?emng pake jilbab bisa merusak ideologi Pancasila? bodoh sangat kalian,” kata @pencintakopi25.
“BPIP: Badan Penyebar Islamo Phobia,” tulis @QiayKeren79.
“Kalian paham gak? Di bawah kaki Garuda Pancasila itu ada tulisan Bhineka Tunggal Ika. Didasar pijakan gagahnya garuda itu ada kata perbedaan, maka jangan coba2 untuk diseragamkan, kalo kalian ingin memaksa penyeragaman, akibatnya bisa mengguncang fondasi pijakan garuda, Paham!!,” tulis @nung_306.
“Lbh baik badan ini dibubarkan, pemborosan biaya dan justru pelanggar Pancasila dg mengeluarkan aturan seragam tanpa jilbab buat paskibra,” kata Deny Syaiful Hayat di akun X.
“Sejak kapan Pancasila bersebrangan dengan agama Islam?? Dosa mereka yang Anda paksa untuk melepas jilbab, kelak kalian yang akan tanggung di akhirat! tulis Candra Septandria.
“Sejak kapan JILBAB bisa mengganggu IDEOLOGI PANCASILA? COBA JELASKAN APA ITU IDEOLOGI ? tulis @uglygrunge1798.
Diketahui, Yudian Wahyudi adalah mantan rector UIN Sunan Kalijag Yogyakarta. Sebelum jadi Ketua BPIP, ia kerap menyampaikan pernyataan kontroversial.
Alumni Institute of Islamic Studies McGill University, Kanada tahun 2002 pernah membuat kontroversi di tahun 2018 dengan menerbitkan surat keputusan yang melarang pemakaian cadar bagi mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga.
Tahun 2020 ia mengeluarkan statement kontroversial lagi dengan mengatakan “agama musuh terbesar Pancasila”.
Munculnya kontroversi ini pertama kali mencuat setelah diduga adanya surat edaran yang berisi aturan terkait seragam Paskibra untuk upacara 17 Agustus di IKN.
Dalam surat yang tersebar di media sosial, BPIP menegaskan bahwa seluruh anggota Paskibra harus mengenakan seragam lengkap tanpa penambahan atribut keagamaan, termasuk jilbab. Alasan yang diberikan adalah untuk menjaga keseragaman dan keindahan dalam barisan.
Namun, kebijakan ini justru menuai kecaman. Berbagai tokoh masyarakat, aktivis hak asasi manusia, dan tokoh agama menyatakan bahwa aturan ini bertentangan dengan prinsip kebebasan beragama yang diatur dalam konstitusi. Netizen pun tak ketinggalan menyuarakan kekecewaan mereka.
Mereka bahkan membuat tagar #TolakLaranganJilbab dan menjadi trending, dengan ribuan cuitan yang mengecam kebijakan tersebut. (*)