RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - MI instan merupakan salah satu makanan kesukaan banyak orang, bahkan anak-anak.
Bagaimana tidak, selain rasanya yang lezat, mi instan tersedia dalam berbagai rasa dengan harga yang terjangkau.
Namun, ada beberapa dampak kesehatan negatif yang terkait dengan konsumsi mi instan secara rutin.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Mirchi.in.
1. Kandungan Natrium Tinggi
Mi instan sering kali mengandung natrium tinggi, yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: 4 Manfaat Kunyit yang Bikin Kaget
Natrium merupakan nutrisi penting, tetapi mengonsumsinya terlalu banyak bisa menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi, retensi air, dan kerusakan ginjal.
Banyak merek mi instan mengandung paket perasa yang dikemas dengan natrium untuk meningkatkan rasanya.
2. Nilai Gizi Buruk
Mi instan terbuat dari tepung olahan yang tidak mengandung nutrisi penting seperti serat, protein, dan lemak sehat.
Artinya, makanan tersebut tidak memberikan nutrisi yang cukup, dan mengonsumsinya secara teratur bisa menyebabkan defisiensi.
Meskipun energi tersebut bisa terisi dalam jangka pendek, tetapi energi tersebut bukanlah sumber energi yang berkelanjutan.
3. Terkait dengan Obesitas
Mi instan mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara rutin.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa orang yang makan mi instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
4. Peningkatan Risiko Kanker
Mi instan mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam kemasannya.
Mengonsumsi mi instan secara rutin bisa meningkatkan risiko penyakit kanker, terutama kanker lambung.
Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang makan mie instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena kanker perut.
Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa satu merek mi instan memiliki jumlah BPA 140 kali lipat dalam kemasannya, dibandingkan dengan jenis sup serupa yang terbuat dari mie segar.
5. Masalah Pencernaan
Mi instan bisa menyebabkan masalah pencernaan karena rendahnya serat yang penting untuk pencernaan yang baik.
Mereka juga bisa menyebabkan kembung, gas, dan sembelit karena kandungan natriumnya yang tinggi.
Misalnya, mengonsumsi mi instan dalam jumlah banyak dalam satu hari bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan buang air besar tidak teratur.
6. Kesehatan Mental
Mi instan mungkin berdampak buruk pada kesehatan mental karena mengandung natrium tinggi yang bisa mengganggu keseimbangan bahan kimia di otak.
Mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali seminggu telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang rutin makan mi instan lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi mi instan.
Kesimpulannya, meskipun mie instan mungkin merupakan pilihan makanan yang nyaman dan murah, tetapi makanan ini mempunyai berbagai risiko kesehatan.
Penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan melengkapi diet Anda dengan makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Dengan demikian, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan terkait konsumsi mi instan secara rutin. (jp)