RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebanyak 9 ribu peserta menghadiri puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2024.
Acara besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini berlangsung meriah karena menampilkan deretan pada penyanyi bersuara emas.
Penampilan Putria Ariani yang merupakan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini mampu menyita ribuan pasang mata.
Lengkingan suaranya bahkan mampu menggetarkan jiwa dan bikin bulu roma berdiri. Putri benar-benar mampu menghipnotis peserta yang terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, dosen, seniman, sejumlah menteri, para pejabat.
Baca Juga: Netflix Garap Miniseri Legenda F1 Ayrton Senna
Mendikbudristek Nadiem Makarim dan istrinya Franka Makarim, bahkan terlihat kagum. Begitu juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas yang ikut hadir di Indonesia Arena, Jumat (3/5).
Tidak berhenti di situ, penampilan Tulis, penyanyi bersuara khas ini membuat seluruh peserta bernyanyi dengan semangat. Nadiem dan Franka, bahkan tampak semangat bernyanyi bersama Tulus.
Sebelum penampilan Putri dan Tulus, peringatan Hardiknas 2024 yang mengusung tema Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar, Sekretaris Jenderal Suharti dalam laporannya menyampaikan rayaan ini bertujuan agar semangat Hari Pendidikan Nasional digelorakan dalam skala yang lebih besar.
”Mari kita jadikan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 ini sebagai momentum untuk terus mengokohkan tekad dalam mewujudkan visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berdaya saing global, serta memperkuat komitmenkemajuan pendidikan dan kebudayaan melalui gerakan Merdeka Belajar,” ucap Suharti.
Dalam rangkaian Bulan Merdeka Belajar ini, Kemendikbudristek dengan dukungan pemangku kepentingan melakukan berbagai kegiatan. Adapun di antaranya ziarah ke makam Ki Hajar Dewantara 2 Mei 2024.
Untuk menghormati dan mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia, upacara bendera pada 2 Mei 2024 yang dilakukan di Kantor Kemendikbudristek dan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbudristek seluruh Indonesia. Lalu, gelaran pameran di ruang publik dan Museum Cagar Budaya yang terbuka bagi masyarakat umum.
Ada pula Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional, Festival Kurikulum Merdeka, penayangan Siniar Merdeka Belajar di Youtube Kemendikbudristek yang mengangkat praktik baik program Merdeka Belajar, dan masih banyak lagi agenda lainnya dari Unit Utama yang akan menyemarakkan bulan Merdeka Belajar sampai akhir Mei nanti.
Kemudian, yang tak kalah istimewa, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan komunitas budaya menggelar Konser Musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai.
”Konser ini menjadi hasil nyata transformasi pendidikan Indonesia melalui implementasi prinsip Merdeka Belajar yang menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan terdiferensiasi,” ungkap Suharti.
Suharti pun melanjutkan semua ini memperlihatkan bagaimana konsep Merdeka Belajar tidak hanya memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai bakatnya, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif mereka dalam dunia nyata, mempersiapkan mereka untuk meraih impian dan mencintai proses belajar yang abadi.
Turut hadir dalam perayaan Hardiknas 2024 jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju; Ketua dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI; Duta Besar negara sahabat; Ketua OASE Kabinet Indonesia Maju beserta seluruh jajaran dan anggota; para pejabat di lingkungan Kemendikbudristek; para pimpinan dan anggota organisasi profesi, organisasi masyarakat, mitra pembangunan, dan komunitas; keluarga Ki Hadjar Dewantara; para peserta didik dari jenjang SD sampai SMA/SMK termasuk SLB; para penerima manfaat program bantuan pendidikan Kemendikbudristek; serta guru, dosen, pegiat budaya, pegiat bahasa dan sastra dari seluruh Indonesia.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan sejumlah musisi ternama, di antaranya Vidi Aldiano, Tulus, Nassar, Rinni, Putri Ariani, dan Maisha Kanna; penampilan dalang cilik Dhanar Danangdana; penari guru dan murid berlatenta; Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Parahyangan, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanudin, dan Gabungan PSM Indonesia. (jp)