Tanggal 21 April Apakah Hari Libur Nasional? Simak Penjelasannya

Sabtu 20 Apr 2024 - 13:00 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

Anak pribumi Indonesia yang diizinkan mengikuti pendidikan di ELS, hanya yang orang tuanya merupakan pejabat tinggi pemerintah.

Namun, Kartini tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena ditentang oleh sang Ayah.

Ia dipaksa untuk menjadi putri bangsawan dengan mengikuti adat istiadat yang berlaku. Kemudian, ia banyak menghabiskan waktu di rumahnya.

Kartini yang selalu di rumah atas keinginan Ayahnya, akhirnya mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan untuk dibacanya di taman rumah.

Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda) yang waktu itu masih menjajah Indonesia.

Lalu, muncul keinginan Kartini untuk memajukan kehidupan wanita Indonesia.

Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya.

Kartini menikah Raden Adipati Joyodiningrat.

Kabar baiknya, sang suami mendukung keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Namun, Kartini meninggal dunia tidak lama setelah melahirkan, Kartini meninggal di usia 25 tahun pada 17 September 1904 dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Pada tahun 1912, Yayasan Kartini mendirikan Sekolah Wanita yang bernama "Sekolah Kartini". Sekolah tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti:

Semarang

Surabaya

Yogyakarta

Malang

Madiun

Kategori :