RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - PT Pertamina (Persero) menahan harga BBM nonsubsidi atau Pertamax cs. Padahal, SPBU lain yakni Shell, BP, hingga Vivo menaikkan harga BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait hal tersebut. Arifin merespons saat ditanya mengenai kelanjutan penerapan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di DKI Jakarta.
Arifin mengatakan, langkah Pertamina menahan harga merupakan hal yang bagus. Dia mengatakan, pihaknya ingin agar stabil dahulu.
"Bagus tahan ya toh, karena kita memang kepengin stabil dulu. Ini juga lagi masa-masanya, kan kita sudah bilang sepakat dalam masa-masa ini kita... Nah ini juga minyak kan turun lagi, kemarin US$ 82 lebih sekarang US$ 78," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).
Baca Juga: Ada Jasa Hapus Catatan Kredit yang Jelek, OJK Pastikan Penipuan!
Soal kelanjutan kenaikan PBBKB, Arifin hanya mengatakan, jika itu bukan domain Kementerian ESDM. "Nah itu kalau pajak itu, pajak itu di luar domain, nanti entar DKI dengan Keuangan aja nanti ditanyain," ungkapnya.
Dalam keterangannya, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga telah mengevaluasi harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah pada periode tanggal 25 Desember 2023 hingga tanggal 24 Januari 2024. Alhasil, Pertamina Patra Niaga memutuskan harga BBM nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) Februari tidak berubah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa keputusan harga Pertamax Series dan Dex Series tetap di Bulan Februari ini telah melalui evaluasi berkala mengacu kepada formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Harga BBM nonsubsidi memang sesuatu yang dievaluasi berkala, penyesuaian harga naik, penyesuaian harga turun, maupun harga tetap dipertimbangkan seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku," terang Irto dalam keterangan tertulis.
Harga BBM nonsubsidi Pertamina masih sama seperti Januari 2024. Harga Pertamax adalah Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.
Irto menambahkan bagi Pertamina keputusan ini adalah bentuk menjaga stabilitas harga BBM non subsidi yang terbaik dan terjangkau bagi masyarakat hingga pelosok negeri, tidak hanya kota besar.
"Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan maksimal," pungkas Irto. (*)