BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Tahun kedua pelaksanaannya, Suro Festival kembali hadir sebagai ruang ekspresi budaya sekaligus pengungkit ekonomi masyarakat lokal yang berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Juli 2025.
Festival ini menyuguhkan beragam agenda kultural dan spiritual yang berakar dari tradisi masyarakat Kemumu.
Pembukaan ditandai dengan penampilan atraktif seni dol dan senam sehat bersama dilanjutkan dengan kegiatan istighosah akbar yang menjadi simbol kekuatan spiritual dan warisan budaya Bengkulu Utara.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, SP, M.Si, yang hadir mewakili Gubernur, menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi untuk mendorong Suro Festival masuk dalam Kalender Event Nusantara Ia menyebut bahwa potensi yang dimiliki festival ini sangat layak untuk dipromosikan ke tingkat nasional.
Baca Juga: Seluruh Pelayanan kepada Masyarakat di Enggano Berjalan Lancar
“Tahun ini momentum penting bagi Suro Festival untuk naik kelas menjadi ikon budaya Bengkulu Utara. Kami siap mendukung agar festival ini tidak hanya berskala lokal, tapi juga masuk kalender nasional. Dampaknya terhadap sektor ekonomi kreatif juga terbukti meningkat,” ujar Murlin
Sementara itu, Sekda Fitriansyah secara resmi membuka rangkaian acara menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal.
Menurutnya, festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga ruang edukasi kebudayaan.
“Budaya adalah identitas Anak-anak muda harus dikenalkan sejak dini agar tidak tercabut dari akar tradisinya, apalagi Kemumu sudah dikenal sebagai desa wisata unggulan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga status itu lewat kegiatan-kegiatan seperti ini," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bengkulu Utara, H. Sumarno, S.Pd dukungan penuh Pemerintah Kabupaten untuk terus mengembangkan festival ini agar menjadi salah satu event budaya nasional di Tanah Air.
Kemumu Suro Festival 2025 menjadi Simbol Sinergi dan Harapan Baru Bengkulu Utara gambaran nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha mampu menciptakan ruang yang strategis bagi promosi budaya dan penguatan ekonomi kreatif dengan semangat bersama, Bengkulu Utara terus bergerak menjadikan budaya lokal sebagai kekuatan pembangunan daerah.
“Festival ini bukan hanya soal budaya, tapi juga soal ekonomi, kebanggaan daerah, dan identitas kita Pemerintah siap menjadikan ini agenda tahunan berskala nasional dengan menggandeng provinsi, pusat, dan mitra swasta,” singkatnya.