“مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي: بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ”
“Barangsiapa yang mengucapkan di waktu pagi dan petang: ‘Dengan nama Allah yang dengan namanya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang dapat membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,’ tiga kali, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
3. Nasehat Iman di Meja Makan
Rasulullah ﷺ sering memberikan nasihat tentang keimanan di berbagai kesempatan, termasuk saat makan. Beliau mengajarkan adab makan yang dihubungkan dengan keimanan dan rasa syukur kepada Allah. Seperti dua hadits di bawah ini.
“يَا غُلَامُ، سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ”
“Wahai anak muda, sebutlah nama Allah (sebelum makan), makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ، فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ، فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا”
“Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang memuji-Nya ketika dia makan sesuatu dan memuji-Nya ketika dia minum sesuatu.” (HR. Muslim)
4. Memaknai Aktivitas Harian dengan Keimanan
Rasulullah ﷺ selalu mengaitkan aktivitas sehari-hari dengan ibadah dan keimanan. Beliau mengajarkan bahwa setiap tindakan seorang Muslim dapat menjadi ibadah jika diniatkan dengan benar.
“إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى”
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ: “بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا” وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: “الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ”
Dari Hudzaifah berkata: “Nabi ﷺ apabila hendak tidur, beliau membaca: ‘Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup,’ dan ketika beliau bangun, beliau membaca: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kebangkitan.'” (HR. Bukhari)
5. Berkisah
Rasulullah ﷺ sering menggunakan kisah-kisah sebagai metode pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan. Beliau menceritakan kisah-kisah para nabi dan umat terdahulu sebagai pelajaran iman.