Cocok untuk petani yang sudah memiliki tanaman induk, metode ini dilakukan dengan memecah anakan dari rumpun tanaman utama yang berusia minimal 2,5 bulan. Cara ini lebih cepat dibanding metode generatif dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi.
Teknik Penyemaian yang Tepat
Proses penyemaian sangat penting dalam budidaya bawang daun karena akan menentukan kekuatan awal tanaman. Gunakan media tanam yang kaya unsur hara, seperti campuran tanah, kompos, dan arang sekam.
Setelah benih ditaburkan secara merata, tutup dengan karung goni basah untuk menjaga kelembapan hingga benih berkecambah. Setelah tunas muncul, buka penutup dan letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
Proses Penanaman Bawang Daun
Setelah bibit mencapai tinggi sekitar 5–7 cm atau memiliki 3–4 helai daun, bibit siap dipindahkan ke media tanam utama. Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm dan jarak antar tanaman sekitar 10–15 cm agar pertumbuhan tidak saling mengganggu. Pastikan tanah cukup gembur dan tidak tergenang air.
Perawatan dan Pemupukan Rutin
Agar bawang daun tumbuh optimal, lakukan penyiraman secara rutin dua kali sehari, pagi dan sore. Jangan biarkan tanah kering terlalu lama, karena tanaman ini membutuhkan kelembapan yang stabil. Untuk pemupukan, gunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang setiap dua minggu sekali.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan di sekitar pangkal tanaman agar nutrisi terserap maksimal.
Masa Panen dan Cara Memanen
Bawang daun biasanya siap dipanen setelah berusia sekitar 2 bulan sejak penanaman. Ciri-ciri tanaman siap panen adalah daun yang rimbun, tegak, dan berwarna hijau segar.
Cara panennya cukup mudah, bisa dengan mencabut seluruh tanaman atau memotong daunnya saja agar bisa tumbuh kembali.