RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rames Medan, yang dikenal dengan nama Siwa Kumar, ditemukan meninggal dunia pada 20 Oktober 2024 di Jalan Nibung Baru, Medan.
Penemuan jasadnya dilakukan oleh seorang saksi bernama Arianto, yang melihat Rames terbaring tak bernyawa di pinggir jalan.
Menurut Kapolsek Medan Baru, Kompol Yayang Rizki Pratama, pemeriksaan awal oleh Tim Identifikasi Polrestabes Medan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab kematiannya.
Rames Medan sebelumnya menjadi sorotan publik setelah video viral menunjukkan perlakuan buruk yang diterimanya saat berobat di rumah sakit.
BACA JUGA:Petisi Donasi Agus! Kontroversi di Balik Rp1,5 Miliar untuk Pengobatan
Dalam video tersebut, Rames terlihat tidak mendapatkan pelayanan yang layak saat dibawa oleh seorang pengguna TikTok.
Kejadian ini menggugah keprihatinan masyarakat dan memicu diskusi serius mengenai perlakuan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Indonesia, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kelompok rentan ini dalam mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai.
Reaksi publik terhadap kejadian tersebut sangat beragam, dengan banyak yang mengekspresikan kemarahan dan kesedihan atas perlakuan yang diterima Rames.
Kasus ini kembali membuka diskusi tentang stigma yang dialami oleh ODGJ serta pentingnya perlindungan dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
Dalam konteks ini, kematian Rames tidak hanya menjadi tragedi pribadi, tetapi juga simbol dari masalah yang lebih besar dalam sistem perawatan kesehatan mental di Indonesia.
BACA JUGA:DTPHP Turunkan Tim Ambil Sampel Ternak Positif Jembrana
Dengan meninggalnya Rames Medan, harapan agar isu perlakuan terhadap ODGJ mendapat perhatian lebih serius kini menjadi semakin mendesak.
Masyarakat berharap bahwa kejadian ini akan mendorong perubahan nyata dalam cara ODGJ diperlakukan dan dipandang di negara ini.
Sementara penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kematian Rames sedang dilakukan, pengingat akan perlunya empati dan dukungan terhadap mereka yang berjuang dengan gangguan mental tetap relevan.