Meskipun permintaan untuk daging itik terus meningkat, secara umum daging ayam masih lebih populer di kalangan konsumen.
Dengan permintaan yang lebih rendah untuk daging itik, peternak sering kali harus menutupi biaya produksi yang lebih tinggi melalui harga jual yang lebih tinggi.
Selain itu, populasi itik juga lebih sedikit dibandingkan dengan ayam, yang menyebabkan ketersediaan daging itik lebih terbatas dan berpengaruh pada harganya.
4. Kualitas dan Tekstur Daging Itik
Daging itik memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan daging ayam. Teksturnya lebih kenyal dan sering dianggap lebih berlemak, yang memberikan rasa dan aroma khas.
Namun, lemak tambahan ini juga membuat daging itik lebih sulit diolah karena aroma amis yang kuat. Dibutuhkan teknik memasak khusus untuk mengolah daging itik agar sesuai dengan selera konsumen, sehingga menambah tantangan dalam memasarkannya.
Secara keseluruhan, harga daging itik yang lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebutuhan pakan yang lebih tinggi, masa pertumbuhan yang lebih lama, hingga dinamika permintaan pasar dan kualitas dagingnya.
Dengan demikian, meskipun daging itik lebih mahal, kualitas dan keunikan rasanya membuatnya tetap diminati oleh konsumen tertentu.