Kopi Bahagia

Minggu 15 Sep 2024 - 23:29 WIB

"Ini kopi dari Colombia," katanya. Itu kelebihan mereka. Sudah tidak lagi hanya menyebut nama daerah. Toraja, Gayo, Aceh, Sidikalang, Trawas, Sukabumi, Lampung, dan seteruanya. Mereka sudah menyebut lebih detail. Ibaratnya dari Toraja yang mana. Atau Gayo yang petak mana.

Tentu banyak kebun kopi di Toraja. Atau Gayo. Sama-sama Las Flores tiap kebun di Las Flores menghasilkan kualitas yang berbeda. Mestinya begitu juga di Sidikalang atau Lampung.

Tabung Finca Las Flores pun dibuka. Benny yang mengerjakan. Benny memasukkan kopi sebanyak 15 gram itu ke mesin mini penggerus kopi. Yang ukurannya sebesar tumbler kecil. Ujungnya diputar pakai engkol. Di tangan Benny dalam dua menit kopi pun lembut.

Pemasak air pun dipasang. Dipanaskan sampai 95 derajat Celsius. Bubuk kopinya dituang ke atas kertas gelombang. Kertas itu berfungsi sebagai penyaring dan corong.

Air panas pun dituang ke corong itu. Menuangnya pun pakai ilmu: lebih dulu dikucurkan di bagian tengah bubuk. Lalu diputar kian ke pinggir. Ritualnya harus begitu.

Mengucurkan airnya pun tidak boleh sekali tuang. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Selalu dari tengah ke pinggir. Air panas sebanyak 120 gram pun menetes hitam ke teko kaca di bawah corong.

Cairan hitam dari teko itulah yang dituang ke cangkir porselin. Saya tidak mau minum satu cangkir. Harus dibagi lima –agar sekerumunan bisa merasakan nikmatnya.

Ini ritual minum kopi yang tidak kalah dengan ritual minum motai –arak putih terkenal di Tiongkok. Minumnya tidak seperti Anda meneguk kopi di kedai. Minumnya lebih tepat disebut bukan minum. Harus hanya sesesapan. Dicium dulu aromanya. Lalu disesap air kopinya.

Itulah kopi yang satu kilogram berharga Rp 400.000.

"Di sini, berapa harga kopi termahal?" tanya saya.

"Rata-rata segitu," jawab mereka.

"Kalau di dunia, berapa harga kopi termahal?” tanya saya lagi.

"USD 10.000," ujar Nasrullah.

Saya tidak percaya. Itu kan berarti Rp 150 juta/kilogram.

Ia pun menunjukkan bukti. Yakni hasil lelang tahun lalu. Lelang kopi.

Saya ngotot: tidak masuk akal. Seperti apa rasanya.

Kategori :

Terkait

Rabu 18 Sep 2024 - 23:14 WIB

Pemakan Anjing

Selasa 17 Sep 2024 - 23:18 WIB

Bangsa Keturah

Senin 16 Sep 2024 - 23:46 WIB

Nano Sutiman

Minggu 15 Sep 2024 - 23:29 WIB

Kopi Bahagia

Sabtu 14 Sep 2024 - 22:10 WIB

Wajah Baru