Kopi Bahagia

Minggu 15 Sep 2024 - 23:29 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

HIDUP itu ibarat ''sekadar mampir minum''. Sebentar sekali. Setuju. Masalahnya, ''minum apa?"

Bagi penggemar kopi, ''hidup itu sekadar mampir minum kopi''. Saya tertawa. Lucu. Pun orang di sekitar saya. Mereka adalah penggila kopi. Mereka lagi kumpul di Galaxy Mall 3 Surabaya Timur.

Ada acara ''Cofiesta'' di situ. Selama lima hari. Ada kompetisinya. Banyak yang membuka gerai. Mulai yang jualan kopi sampai yang memamerkan alat-alat masak kopi.

Penggiat kopi se Indonesia kumpul. Bahkan ada gerai yang dari Thailand dan Jepang. Saya diundang melihat gerai-gerai itu. Saya pun nyangkut di gerai teman lama. Milik Benny. Ada dukun kopi di situ. Nama aslinya Ade. Ia sekolah computer science di Australia. Juga di Amerika. Lalu buka kafe di Surabaya.

BACA JUGA:Wajah Baru

Ada Jonathan. Anda masih ingat ia: pemilik bengkel supercar yang juga alumnus Amerika. Saya kenal ayahnya. Pernah kerja di grup Pembangunan Jaya. Di grup Ciputra itu ia berteman dengan Budi Karya Sumadi –yang kelak menjadi menteri perhubungan. Rumah sang ayah didesain oleh arsitek Budi Karya.

Lalu, di gerai tersebut, ada Nasrullah Alfarisi. Anda juga pasti masih ingat nama itu. Kalau tidak ingat berarti Anda penggemar kopi imitasi.

"Saya baru pulang tadi malam," ujarnya. Saya langsung tahu ia pulang dari mana: dari tengah laut. Pekerjaannya memang di lapangan minyak di selat Makassar. "Tengah malam saya langsung goreng kopi-kopi ini," katanya. "Sampai pukul 02.00," tambahnya.

Ia pun menunjuk deretan tabung yang ditata seperti di lab pemeriksaan darah. Dijejer seperti itu. Hanya ukuran tabungnya sedikit lebih besar.

BACA JUGA:Katolik Kristen

Saya hitung jumlah tabung di situ: 23 tabung. Isinya berbagai jenis kopi. Dari berbagai negara. Satu tabung satu jenis. Beratnya 15 gram.

Saya pun diminta merasakan meminum salah satunya. Suruh pilih. Saya bingung. Semuanya selected-limited. Saya minta salah satu yang ada di kerumunan itu untuk memilihkan.

"Yang ini," ujar Budi Liu, penggila kopi di situ. Saya ambil tabung itu. Saya baca labelnya: Finca Las Flores. ''Finca'' adalah nama kebun kopi. ''Las Flores'' adalah daerah asalnya.

Saya tahu: Pulau Flores juga menghasilkan kopi yang terkenal. Di daerah Bajawa. Maka ''Finca Las Flores'' saya kira kopi dari Pulau Flores.

Kategori :

Terkait

Selasa 03 Dec 2024 - 22:54 WIB

Sumur Tua

Senin 02 Dec 2024 - 22:35 WIB

Walk Out

Minggu 01 Dec 2024 - 23:24 WIB

Awan Capung

Sabtu 30 Nov 2024 - 23:03 WIB

Sherly Benny

Jumat 29 Nov 2024 - 22:07 WIB

Kalah Cantik