JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menilai pidato Bahlil Lahadalia soal Raja Jawa pada Munas Golkar dinilai tidak mempunyai etika dan menganggap semua Raja Jawa sebagai sosok yang bengis.
Rocky mengatakan pernyataan Bahlil soal jangan main-main dengan Raja Jawa karena bisa celaka, seolah-olah menganalogikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Raja Jawa yang bengis.
Pasalnya, Bahlil saat ini sedang dalam pemerintahan Jokowi. Padahal, kata Rocky, tidak semua Raja Jawa itu bersifat demikian.
"Dan Bahlil yang harus mengonfirmasi bahwa pemerintahannya selama ini adalah pemerintahan seorang raja,” ujar Rocky dalam sebuah diskusi yang digelar oleh INTEGRITY dan CALS di Jakarta.
BACA JUGA:Pekan Depan, Polisi Panggil Wanda Hara Terkait Dugaan Penistaan Agama
"Apakah semua Raja Jawa itu bengis seperti Jokowi? Dalam versi Bahlil ya. Yang bilang raja jawa bengis itu kan Bahlil. Kan Bahlil yang bilang ini Raja Jawa ini bahaya dia bisa lakukan apa saja, ini raja yang bengis,” sambung Rocky.
Dalam hal ini, Rocky menegaskan, Bahlil tidak mengerti tentang etik terkait kerajaan jawa, karena menganggap tidak pernah belajar dan bahkan tidak tahu sejarah namun dengan gampangnya dia mengucapkan pernyataan soal raja jawa.
Sebelumnya, dalam pidatonya di penutupan Munas Golkar, Bahlil menyampaikan pesannya kepada para kader partai agar terus mendukung agenda pemerintah.
Bahlil yang juga menjadi Menteri ESDM itu kemudian melempar kelakar soal 'Raja Jawa'.
Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.