RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Tikus merupakan musibah tak terhindarkan bagi para petani, terutama dalam budidaya padi.
Hewan pengerat ini dikenal sangat merusak, karena mereka dapat menghabiskan sebagian besar atau seluruh organ tanaman, menyebabkan kerugian yang cukup besar.
Namun, ada solusi alami yang bisa dimanfaatkan oleh para petani: burung hantu, predator alami yang efektif dalam mengendalikan hama tikus.
Sebagai predator tikus, burung hantu berperan penting dalam keberhasilan pertanian.
BACA JUGA:Jenis Makanan dan Minuman yang Enak Namun Dapat Membunuhmu Perlahan
Di lahan seluas 11 hingga 12 hektare, dengan 11 pasang burung hantu yang tinggal di 14 sarang, mereka mampu mengendalikan hama tikus hingga area seluas 47 hektare sawah.
Keberhasilan ini menunjukkan betapa efektifnya burung hantu dalam menanggulangi serangan tikus.
Mengingat peran penting burung hantu, sangat disarankan agar petani tidak memburu atau membunuh burung ini.
Bahkan, penggunaan racun tikus sebaiknya dikurangi, karena dapat meracuni predator alami lainnya seperti ular dan musang, yang juga membantu mengendalikan populasi tikus.
BACA JUGA:Tidur Siang Terlalu Banyak, Apakah Boleh?
Menurut Kementerian Pertanian, burung hantu dapat mengurangi serangan tikus pada tanaman padi muda hingga 5%, karena mampu memangsa 6-8 ekor tikus setiap malam.
Penggunaan burung hantu juga aman bagi lingkungan, karena mengurangi ketergantungan pada rodentisida dan residu racun pada tanaman.
Selain manfaat ekologis, penggunaan burung hantu juga ekonomis bagi petani.
Petani tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk memelihara burung hantu; mereka hanya perlu menyediakan sarang di area sawah, yang nantinya akan ditempati oleh burung hantu.
Burung ini cenderung menempati sarang bekas burung lain, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.