RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sistem multi-cropping atau tanam bergilir merupakan metode yang memungkinkan petani untuk menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan secara bersamaan.
Dengan pendekatan ini, lahan yang sebelumnya mungkin hanya digunakan untuk satu jenis tanaman dapat dioptimalkan untuk berbagai jenis tanaman.
Praktik ini memungkinkan petani memanfaatkan lahan secara maksimal, bahkan di musim kemarau ketika sumber air terbatas.
Pengalaman Dwiartono dalam Multi-Cropping
Dwiartono, seorang petani dari Desa Kepatian, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, menunjukkan bagaimana sistem ini dapat meningkatkan produktivitas lahan.
Mulanya, lahan yang dia kelola hanya ditanami satu jenis tanaman.
Namun, sejak 2018, dia mulai mengubah pendekatan dengan menanam hingga 12 jenis tanaman dalam satu lokasi.
Hasilnya sangat positif, bahkan di musim kemarau. Tanaman-tanaman seperti cabai dan tomat dapat tumbuh dengan baik dan hasil panennya memuaskan.
Keuntungan Multi-Cropping
Salah satu keuntungan utama dari sistem multi-cropping adalah peningkatan efisiensi lahan. Dengan menanam berbagai jenis tanaman secara bersamaan, petani dapat meningkatkan hasil produksi dan mengurangi risiko kegagalan panen.
Selain itu, metode ini membantu meningkatkan diversifikasi produk pertanian, yang memungkinkan petani untuk menjual berbagai jenis hasil panen.
Ini juga dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman, dan memberikan perlindungan lebih baik terhadap serangan hama.
Kendala yang Dihadapi
Walaupun banyak manfaatnya, sistem multi-cropping juga memiliki tantangan. Salah satu kendala utama adalah penanganan hama dan penyakit.