Kisah Putri Serindang Bulan Menjemput Takdir Cinta Sejatinya
ilustrasi putri serindang bulan-foto :tangkapan layar/youtube@Rejang Shaffan Chanel-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dulu ketika tanah Rejang masih bernama Renaskalawi petulai dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Raja Mawang.
Ia mempunyai 7 orang anak yaitu kigetoh kitago kyaim kikaranio dan Putri serindang Bulan anaknya yang paling bungsu terkenal sebagai seorang putri yang cantik jelita kecantikannya tersebar ke penjuru Negeri
hingga para pangeran maupun bangsawan silih berganti mendatangi Raja Mawang untuk mempersunting anaknya.
Akan tetapi Putri serindang Bulan memiliki keanehan yaitu apabila ada seorang laki-laki datang melamar dirinya maka seluruh tubuh dan wajahnya berubah tubuhnya tiba-tiba dipenuhi penyakit kudis sehingga mengubah wajah Putri itu menjadi buruk rupa.
BACA JUGA:Kisah Nyi Roro Kidul Ternyata Anaknya Prabu Siliwangi
Dari Kanal Youtube, Rejang Shaffan Channel , kemudian menceritakan Pada suatu hari Gangnam saudari serendam bulan mengadakan pertemuan rahasia pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa mereka harus menyingkirkan putri serindang bulan karena dianggap sebagai sumber masalah bagi kerajaan.
Kemudian, salah satu dari mereka yaitu Ki Karang Nio awalnya menolak untuk menyingkirkan Putri serindang Bulan.
Ki Karang Nio memang paling dekat dengan Putri serindang Bulan Namun karena penolakannya justru kisaran nila yang mendapat tugas untuk menyingkirkan Putri serindang Bulan segera menemui Adik bungsunya itu dan menceritakan semuanya merasa sedih.
Namun apadaya, Ia hanya bisa pasrah menerima semuanya sangat sedih mana mungkin dirinya tega membunuh saudara kandungnya sendiri terlebih lagi keduanya memang lebih
BACA JUGA:Ternyata, Inilah Kisah Cinta Mak Lampir Sesungguhnya! Sangat Mengharukan
dekat jika dibandingkan dengan yang lain namun untuk saat ini ia tidak bisa melakukan apapun selain menyetujuinya.
Keesokan harinya Ki Karang Nio membawa putri serindang bulan ke hutan untuk melakukan tugasnya sepanjang perjalanan menuju hutan kakak beradik tersebut hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun Putri serindang Bulan tentu saja meratapi nasib malangnya.
Sementara itu sang kakak Ki Karang Nio terus berpikir keras Bagaimana cara untuk menyelamatkan adik kesayangannya itu dan berpikir keras mencari akal Bagaimana
caranya agar bisa menyelamatkan putri serindang bulan Ia lalu mengajak Putri serindang Bulan mendekati aliran sungai dan mencari beberapa batang bambu yang kemudian ia potong-potong untuk dijadikan rakit.