Benarkah Nyeri Menstruasi Bisa Menjadi Gejala Kanker Ovarium?
Benarkah Nyeri Menstruasi Bisa Menjadi Gejala Kanker Ovarium?-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO -Nyeri menstruasi berlebihan atau dismenore berat seringkali menjadi keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski umum dialami, banyak wanita khawatir nyeri ini bisa menjadi tanda penyakit serius, termasuk kanker ovarium.
Namun, penting untuk memahami penyebab dan kapan harus memeriksakan diri ke dokter.
Menurut informasi dari Alo Dokter, nyeri menstruasi berlebihan umumnya disebabkan oleh prostaglandin, senyawa yang memicu kontraksi rahim.
BACA JUGA:DBD Melonjak Saat Musim Hujan, Ini Langkah Pencegahannya
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan intensitas nyeri ini meliputi usia di bawah 30 tahun, riwayat keluarga dengan nyeri haid berat, menarche dini (haid pertama sebelum usia 11 tahun), dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol.
Namun, tidak semua nyeri haid mengindikasikan kanker ovarium.
Kondisi seperti endometriosis, penyakit radang panggul, fibroid, atau efek samping alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) juga bisa menjadi penyebabnya.
Agar nyeri menstruasi lebih terkendali, cobalah beberapa cara seperti menggunakan kompres hangat, berolahraga ringan, teknik relaksasi, serta mengurangi konsumsi makanan berlemak, kafein, dan alkohol.
BACA JUGA:3 Khasiat Rutin Minum Air Rebusan Cengkeh, Bikin Penyakit Ini Ambyar
Alo Dokter juga merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk meredakan keluhan.
Namun, jika nyeri ini tidak tertahankan atau disertai gejala lain seperti perdarahan di luar siklus menstruasi, perut kembung tanpa sebab jelas, atau berat badan turun tanpa alasan, segera periksakan diri ke dokter.
Kanker ovarium sendiri memang tidak selalu berhubungan langsung dengan nyeri menstruasi.
Namun, gejala seperti nyeri panggul terus-menerus, mual, konstipasi yang tak kunjung reda, dan rasa sakit saat berhubungan intim perlu diwaspadai.
"Meskipun nyeri haid berlebihan jarang menjadi tanda langsung kanker ovarium, penting untuk tidak mengabaikan gejala yang berulang dan tidak biasa," kata salah satu dokter dari Alo Dokter.
Pencegahan kanker ovarium dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, olahraga teratur, dan konsumsi makanan bernutrisi.
Dengan mengenali gejala sejak dini dan menjalani pemeriksaan rutin, risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir.
Untuk kemudahan, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Alo Dokter untuk mendapatkan saran medis langsung dari ahlinya.