Rembuk Pemuda Dorong Inklusivitas Inklusivitas di Papua Tengah

Rembuk Pemuda di Provinsi Papua Tengah ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang yang berasal dari berbagai suku, kabupaten, dan latar belakang.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Visi Rembuk Pemuda untuk membangun gerakan kepemudaan yang inklusif sebagai harapan baru Indonesia kini sudah sampai hingga ke Papua Tengah.

Aidil Pananrang selaku Founder Rembuk Pemuda menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah harapan baru pergerakan anak muda dengan menyongsong pandangan yang inklusif.

Dengan begitu, semua anak muda bisa saling bertukar pikiran, pandangan, dan gagasan tanpa adanya batasan perbedaan.

“Semua orang bisa berperan sesuai dengan bidangnya masing-masing karena anak muda bukan hanya mereka yang berlatarbelakang aktivis baru bisa dikatakan pemuda, tapi pilot juga itu orang muda, yang berjuang di kebun juga anak muda, pegiat seni juga anak muda, semuanya juga anak muda," tegas Aidil selaku founder dalam sambutan diawal acara.

Baca Juga: 4 Khasiat Makan Jahe Setiap Hari, Bikin Penyakit Ini Ambyar

Nilai Inklusivitas yang dibawa oleh Rembuk Pemuda ini sejatinya menjadi bagian penting dari perjuangan anak muda, khususnya di Papua Tengah sebagai harapan baru untuk Indonesia.

Hal ini ditegaskan oleh Meki Fritz Nawipa selaku Mantan Bupati Paniai bahwa Papua Tengah untuk semua bahwa Papua Tengah adalah miliki bersama tidak hanya untuk satu golongan.

“Rembuk Pemuda ini adalah kesempatan untuk menyatukan karena pemuda Papua sekarang menjadi harapan baru Indonesia, khususnya Papua Tengah. Papua Tengah bukan hanya untuk orang pegunungan, bukan juga hanya untuk orang yang di pesisir saja. Papua Tengah untuk semua sebagai harapan baru Indonesia,” ujar Meki yang juga merupakan penerbang pertama yang berasal dari tanah Papua.

Kegiatan Rembuk Pemuda yang dilaksanakan di Provinsi Papua Tengah ini hadir dengan mengusung tema, yaitu “Pemuda Papua: Harapan Baru Indonesia”, dengan mengundang narasumber inspiratif sebagai bagian dari upaya untuk memantik semangat dan gerakan orang muda.

Hadir sebagai pembicara, tokoh pemuda yang juga merupakan seorang pilot, yaitu Capt. Alion Belau. Selanjutnya, hadir juga Muhammad Amin selaku Ketua Umum HMI Cabang Mimika, Ai Nurhidayat selaku Inisiator Kelas Multikultural dimana banyak anak Papua yang telah di sekolahkan olehnya di Jawa, serta tokoh perempuan yang juga Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK Nur Ihfa Karupukaro.

Rembuk Pemuda yang dilaksanakan di Provinsi Papua Tengah ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang yang berasal dari berbagai suku, kabupaten, dan latar belakang yang di undang untuk berembuk bersama membangun harapan baru.

Hal yang menarik adalah penampilan musik dan tari yang dipersembahkan merupakan hasil dari kolaborasi bersama para narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Kegiatan ini disambut baik oleh PJ Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos., M.Si yang juga turut hadir dalam memberikan sambutan selamat datang sebagai apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini.

Dia menyampaikan bahwa kegiatan in sangat baik mengingat populasi pemuda yang ada di Papua Tengah, khususnya di Timika mencapai 53% dari total keseluruhan total populasi.

"Kita berharap bahwa Rembuk Pemuda akan menjadi wadah kita semua, bersatu untuk membangun Papua tengah bersama-sama. Kalo kita jadi satu, kita lebih kuat. Kalo ego kita terlalu tinggi, tertutup masa depan kita," ucap Johannes yang juga merupakan lulusan Universitas California Amerika Serikat.

Aidil selaku Founder menyampaikan bahwa Rembuk Pemuda bukanlah satu-satunya yang pertama, melainkan bagian dari gerakan untuk membangun tanah air, tanpa adanya latar belakang kepentingan orang per orang ataupun kelompok.

Pada sesi sambutan tersebut, Aidil kembali menegaskan bahwa Rembuk Pemuda hadir untuk semua anak muda dengan mengdepankan Inklusivitas sebagai visi utama yang menjadi harapan baru gerakan orang muda.

“Rembuk Pemuda bukan satu-satunya dan yang pertama. Rembuk Pemuda adalah bagian dari gerakan untuk membangun tanah air. Rembuk pemuda hadir tidak membawa kepentingan orang per orang, warna per orang. Rembuk pemuda adalah wadah inklusif karena kami percaya masalah di Indonesia ini banyak sekali tidak bisa di selesaikan dengan satu warna, satu kepentingan, melainkan kita semua bergerak bersama-sama,” tegas Aidil mengajak semua pemuda Papua Tengah untuk berkolaborasi bersama membangun Indonesia. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan