Emas Bodoh
Kepolisian Kanada merilis kasus perampokan emas terbesar yang terjadi tahun lalu.-Harian Disway-
Artikel-artikel di media utama di sana tidak ada yang mengindikasikan itu. Tapi komentar para ''perusuh'' media itu ada yang menduga terkait gerakan anti-Hindu dan anti-pemerintah India.
Salah satu dari sembilan yang ditangkap adalah Ali Raza, 37 tahun, pemilik toko perhiasan di Toronto. Ada juga Ammad Chaudhary dari Ontario.
Nama-nama lainnya juga berbau nama India: Amit Jalota dan Prasath Paramalingam. Satu lagi yang juga ditangkap adalah ordal Air Canada: Parmpal Sidhu, 54 tahun.
Tentu tidak boleh ada praduga apa pun sampai ada penjelasan resmi yang akurat.
Keanehan yang lain: mengapa kiriman begitu berharga diperlakukan seperti kirim ikan salmon. Sampai-sampai petugas gudang begitu cerobohnya dalam memeriksa dokumen. Padahal, ternyata, dokumen yang dipakai mengambil emas tersebut duplikat. Bahkan, menurut semua media di sana, hanya dokumen duplikat pengambilan barang berupa seafood sehari sebelumnya.
Dari emas dan uang sebanyak itu –total sekitar Rp 250 miliar– tinggal tersisa 6 buah gelang. Rupanya semua emas batangan tadi sudah dilebur. Dijadikan gelang dan perhiasan. Agar nomor serinya hilang.
Sisanya: habis untuk membeli senjata. (Dahlan Iskan)