Lorong Gelap
"Lorong gelap" dari hasil Pemilu Pakistan yang tak membawa kepastian politik.-harian.disway.id-
Memang Nawaz Sharif berhasil bebas dari hukuman. Hak politiknya juga sudah dipulihkan. Tapi yang jadi perdana menteri pasca penggulingan Imran Khan adalah Shehbaz Sharif. Itu adik bungsu Nawaz Sharif.
Imran tidak punya adik bungsu yang bisa jadi calon perdana menteri. Dua anaknya juga warga negara Inggris. Dua anak itu hasil perkawinan pertama Imran Khan dengan Jemima Goldsmith –putri seorang pengusaha besar di Inggris.
Perkawinan itu bertahan 9 tahun. Imran lantas kawin dengan seorang wanita muda. Wartawan cerdas. Tapi tidak bertahan lama.
November lalu Imran, 71 tahun, kawin lagi. Istrinya berumur 40-an tahun. Lalu ditangkap polisi. Perkawinan tersebut dinilai melanggar UU.
Si wanita belum melewati masa idah. Si wanita baru cerai di bulan Oktober. Itu dibantah Imran dan istri. Sang istri, katanya, sudah cerai dengan suami terdahulu di bulan Agustus.
Perkawinan ini ramai sejak masih rencana. Si wanita adalah mursyid dari salah satu aliran tarekat kerohanian di sana. Imran dan istri sama-sama dijatuhi hukuman 7 tahun.
Hasil pemilu ini sebenarnya jalan terang bagi tokoh ber-shio naga itu. Tapi cahaya itu masih jauh di ujung lorong gelap.
Independen tidak punya banyak waktu. Dalam 72 jam setelah pengumuman hasil Pemilu, independen sudah harus memutuskan: partai apa yang akan diajak membentuk pemerintahan.
Hasil Pemilu itu seharusnya diumumkan Sabtu sore kemarin. Naskah ini sudah saya telatkan satu jam. Belum juga ada pengumuman.
Tentu ada yang berdoa agar batas waktu 72 jam itu gagal dicapai independen. Anda sudah tahu siapa yang berdoa itu. Si Adik Bungsu kemarin sudah mulai mengadakan kontak dengan pimpinan PPP. Jaga-jaga di batas waktu.
Tidak dijamin PPP mau gabung. Kalau PPP gabung ke PML-N milik keluarga Sharif, sama saja istri yang sudah dicerai dilamar lagi.
Pakistan benar-benar belum diberi cahaya terang. Penguasa di sana telah berusaha all out untuk memenangkan Pemilu tapi hati rakyat sulit dibeli. (Dahlan Iskan)