16 Balita di Bingin Kuning Positif Stunting

Reporter: Carles Jaya |

Editor: Adrian Roseple |

Kamis , 01 Feb 2024 - 00:25

Kepala Puskesmas Talang Liak, Andi Syahputra, S.Kep.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pada tahun 2024, terdapat 16 balita berusia lima tahun yang masih tercatat mengalami stunting di wilayah Puskesmas Pelabuhan Talang Leak, dan kondisi ini terus diawasi oleh pihak puskesmas setempat.

Kepala Puskesmas Talang Liak, Andi Syahputra, S.Kep, menjelaskan bahwa hingga tahun 2024, masih terdapat 16 kasus stunting yang berasal dari data tahun sebelumnya, yaitu tahun 2023.

"Jumlah kasus stunting pada tahun 2023 sebelumnya adalah 23 kasus. Saat ini, telah terjadi penurunan sebanyak 7 kasus karena 7 balita telah pulih dan pertumbuhan badannya kini normal sesuai dengan anak-anak seusianya," ujar Andi.

Sementara itu, Andi menyampaikan bahwa hingga bulan Januari tahun 2024, belum ada kasus stunting baru yang terdeteksi.

"Pada tahun ini, belum ada kasus stunting baru, sementara pada tahun 2023 terdapat 23 kasus. Sehingga masih tinggal 16 kasus yang masih tercatat," tambah Andi.

Andi menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil untuk menangani kasus stunting, antara lain selalu berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, KUA, koordinator KB, dan para kader di setiap desa.

Selain itu, memberikan makanan tambahan untuk balita dan melakukan edukasi tentang gizi seimbang, pola hidup sehat, serta pola asuh yang benar terhadap bayi dan balita.

Ini termasuk cara memilih, mengolah, dan menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

"Harapan kami dengan koordinasi dan kerjasama yang kami lakukan dapat menekan kasus stunting di wilayah ini," ungkap Andi. (*)

16 balita di bingin kuning positif stunting                            radarlebong.bacakoran.co - pada tahun 2024, terdapat 16 balita berusia lima tahun yang masih tercatat mengalami stunting di wilayah puskesmas pelabuhan talang leak, dan kondisi ini terus diawasi oleh pihak puskesmas setempat.
kepala puskesmas talang liak, andi syahputra, s.kep, menjelaskan bahwa hingga tahun 2024, masih terdapat 16 kasus stunting yang berasal dari data tahun sebelumnya, yaitu tahun 2023.
"jumlah kasus stunting pada tahun 2023 sebelumnya adalah 23 kasus. saat ini, telah terjadi penurunan sebanyak 7 kasus karena 7 balita telah pulih dan pertumbuhan badannya kini normal sesuai dengan anak-anak seusianya," ujar andi.
sementara itu, andi menyampaikan bahwa hingga bulan januari tahun 2024, belum ada kasus stunting baru yang terdeteksi.
baca juga: rkpd bengkulu utara 2025: fokus kesehatan, pendidikan, & ekonomi
"pada tahun ini, belum ada kasus stunting baru, sementara pada tahun 2023 terdapat 23 kasus. sehingga masih tinggal 16 kasus yang masih tercatat," tambah andi.
andi menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil untuk menangani kasus stunting, antara lain selalu berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, kua, koordinator kb, dan para kader di setiap desa.
selain itu, memberikan makanan tambahan untuk balita dan melakukan edukasi tentang gizi seimbang, pola hidup sehat, serta pola asuh yang benar terhadap bayi dan balita.
ini termasuk cara memilih, mengolah, dan menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.
"harapan kami dengan koordinasi dan kerjasama yang kami lakukan dapat menekan kasus stunting di wilayah ini," ungkap andi. (*)

Tag

Share