Sabtu, 28 Jun 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Separo Jalan
Reporter:
|
Editor:
|
Jumat , 27 Jun 2025 - 19:24
Catatan Dahlan Iskan--
separo jalan oleh: dahlan iskan inilah daging bagi danantara: membangun pabrik baru yang hasilnya 100 persen laku. pabrik itu sudah hampir selesai dibangun. dua-tiga bulan lagi sudah bisa berproduksi. itulah pabrik alumina. di kalbar. dekat pelabuhan baru kijing di luar kota pontianak. bahan baku alumina anda sudah tahu: bauksit. di kalbar banyak sekali tambang bauksit. alumina dari kalbar itu nanti dikirim sepenuhnya ke inalum di sumut. menjadi bahan baku peleburan alumunium di tanjung balai, dekat muara sungai asahan itu. berarti satu lagi hilirisasi terwujud: bauksit. kalau hasil hilirisasi nikel di morowali untuk dikirim ke tiongkok, yang bauksit ini untuk kepentingan dalam negeri. dengan hilirisasi di kalbar ini inalum tidak akan impor lagi bahan baku. selama ini inalum impor alumina dari australia. sejak dulu. sejak inalum didirikan dan dimiliki oleh perusahaan jepang. baca juga:centang satu melakukan hilirisasi bauksit di kalbar hampir mustahil: tidak cukup ada listrik di sana. tidak pula ada air terjun yang bisa untuk plta (pembangkit listrik tenaga air). kalau membangun pembangkit dari minyak solar harga listriknya mahal sekali. pilihan terbaiknya adalah pltu batubara. tapi pemerintah sudah telanjur bertekad tidak akan memberi izin baru untuk pltu batubara. alasannya: untuk memenuhi komitmen internasional dalam mengurangi emisi. khusus untuk pabrik alumina di kalbar rupanya ada izin khusus. proyek ini terlalu penting untuk dilewatkan. kepentingan dalam negerinya sangat besar. maka diizinkanlah pembangunan pltu batubara di sana: 3 x 25mw. cukup untuk kepentingan pabrik alumina itu. tentu kalbar harus mendapat izin khusus itu. morowali saja bisa dapat izin. di sana juga dibangun pltu batubara baru. untuk smelter nikel. padahal produknya untuk dikirim ke tiongkok. anda pun menjadi tahu: salah satu alasan indonesia dikenakan tarif tinggi oleh presiden donald trump adalah pltu. indonesia masih membangun pembangkit listrik baru tenaga batubara. awalnya saya kaget: itu tidak benar. indonesia sudah menghentikan izin baru pltu batubara. bahkan pltu yang ada pun akan dipensiunkan dini. demi memenuhi komitmen internasional di bidang pengurangan emisi. saat saya ke pontianak senin lalu saya merasa malu sendiri. ternyata indonesia memang masih mengizinkan pembangunan pltu baru batubara. hanya saja bukan di lingkungan pln. bukan pula milik swasta yang listriknya dijual ke pln. semua pltu baru itu kaitannya dengan smelter: nikel, tembaga dan bauksit. tiongkok sebenarnya juga melakukan hal yang sama. di sana saat ini juga sedang dibangun pltu-pltu baru batubara. ribuan mw. tiongkok mengabaikan kritik internasional demi memenuhi kebutuhan listrik dalam negerinya. dengan adanya pltu 3 x 25 mw di kalbar pabrik alumina terbangun. kita pun mampu memproduksi sendiri baham baku untuk peleburan alumunium di inalum. kalau pabrik di kalbar memproduksi alumina, inalum di asahan memproduksi alumunium batangan --ingot. alumunium batangan dijual ke pabrik-pabrik alumunium untuk memproduksi panci, wajan, kerangka atap rumah, kusen pintu dan banyak lagi. kini praktis alumunium sudah meggantikan fungsi kayu yang kian mahal. inalum itu awalnya milik jepang. mengapa jepang membangun peleburan itu di muara sungai asahan? bukankah tidak ada bahan baku di sana? alasannya satu: listriknya murah. peleburan apa pun memerlukan listrik yang sangat besar. di asahan ada air terjun di dekat danau toba. jepang mengincar air terjun itu. di situ dibangun pembangkit listrik tenaga air (plta). listriknya, sebanyak 600 mw, dialirkan sejauh 60 km dari toba ke pantai kuala tanjung --lokasi pabrik inalum. anda sudah tahu: listrik hasil plta murahnya luar biasa. maka inalum sukses besar. kalau saja listriknya dibangkitkan dengan bbm, maka biaya listriknya bisa 50 persen sendiri. tapi tidak semua wilayah punya air terjun. di kalbar, morowali, halmahera tidak mungkin dibangun plta. padahal di wilayah-wilayah itu kaya nikel dan bauksit. maka pilihannya tidak lain batubara. tanpa batubara tidak mungkin nikel dan bauksit itu bisa dilakukan hilirisasi. apa boleh buat. pltu baru terpaksa diizinkan, khusus untuk mereka. siapa pemilik pabrik baru peleburan alumina di dekat pontianak itu? tiongkok lagi? bukan! pemiliknya adalah inalum. bersama antam. seratus persen bumn. tanpa pinjaman asing pula. bahkan tanpa pinjaman bank dalam negeri. uangnya dari mana? "lho bapak lupa?" jawab agus tjahyana, seorang manajer proyek di situ. "apa hubungannya dengan saya?" "waktu bapak ambil alih inalum dari jepang uang kasnya kan banyak sekali..." tentu saya ingat. tapi tidak benar kalau saya yang mengambil alih inalum. yang bekerja paling keras adalah menteri perindustrian waktu itu: mohamad hidayat. terutama tim negosiasinya yang dipimpin sekjen kementerian perindusterian. tentu kami semua mendapat restu dari presiden sby saat itu. waktu kita ambil alih sebenarnya pihak jepang sangat keberatan. jepang ingin sekali tetap menjadi pemilik inalum --kontraknya minta diperpanjang. kami tidak perpanjang --dengan cara yang sangat baik. jadilah milik bumn sepenuhnya. keputusan inalum untuk kemudian membuat pabrik bahan baku di kalbar tentu bersejarah. keputusan inalum itu jauh lebih bagus dibanding antam yang membangun smelter serupa di tayan --juga di kalbar tapi jauh dari pelabuhan besar. kebutuhan alumunium kita terus bertambah. kian banyak barang terbuat dari alumunium. perlu banyak lagi pabrik hilirisasi di kalbar. perlu ijin khusus lagi untuk menambah pltu di lokasi lain. kita sudah separo jalan menuju mandiri alumunium --kenapa takut donald trump dengan segala tarifnya. (dahlan iskan)
«
1
2
3
Tag
# separo jalan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Sabtu 28 Juni 2025
Berita Terkini
Banjir Crash-Motor Terbakar, Practice MotoGP Belanda Milik Quartararo
Olahraga
1 jam
Al Hilal Tahu Hadapi Man City Tak Akan Mudah
Olahraga
1 jam
Gaji Fantastis Ronaldo di Al Nassr: Tiap Detik Raup Rp 247 Ribu!
Olahraga
1 jam
Tiket Piala Presiden 2025 Dijual Mulai 29 Juni, Segini Harganya
Olahraga
1 jam
Pustu Bungin Terbengkalai, Warga Harap Pemerintah Segera Bertindak
Tubei
2 jam
Selamat, Kemnaker Raih Penghargaan Simpul Jaringan Terbaik Nasional 2025 dari ANRI
Nasional
2 jam
Pertamina Dukung Namira Ecoprint Jelajahi Pasar Internasional Melalui UMK Academy
Nasional
2 jam
Gelar OTT, KPK Tangkap 6 Orang Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumatera Utara
Nasional
2 jam
Pemda Sudah Menyiapkan Anggaran Gaji PPPK Paruh Waktu
Pendidikan
2 jam
Penerima Beasiswa Ajinomoto Bisa Bekerja di Jepang, Karier Bagus
Pendidikan
2 jam
Berita Terpopuler
6 Pejabat Fungsional Hasil Ujikom Dilantik
Berita Utama
1 hari
Cegah Penyimpangan, Inspektorat Soroti Penggunaan DD Tahap I
Berita Utama
1 hari
Rahasia Kulit Mulus Bebas Pori-Pori Besar, Ini 5 Tips Skincarenya
Terkini
17 jam
Cara Simpel Pudarkan Spot Hitam dan Kulit Belang Pakai 1 Jenih Buah
Terkini
17 jam
Cara Bikin Alis Botak Jadi Tumbuh Lebat Dengan Bawang Bombai
Terkini
17 jam
Cara Mengecilkan Pori-Pori Bikin Kulit Wajah Mulus Pakai 2 Bahan Dapur
Terkini
17 jam
Berita Pilihan
Tok.. MK Kabulkan Gugatan Perludem, Pileg DPRD Dibarengi Pilkada
Nasional
4 jam
Anggaran Terbatas, Hanya 3 ASN Lebong Lolos Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Berita Utama
4 jam
Hampir 6 Bulan Perangkat Desa Tak Bergaji, Pj Sekda : Tidak Pernah Berniat Menghambat Pencairan ADD
Berita Utama
2 hari
6 Bulan Perangkat Desa di Lebong Gigit Jari Belum Bergaji, Ada Apa?
Berita Utama
4 hari
Bupati Azhari Tunjuk Wilyan Jabat Plt Dirut PDAM TTE
Berita Utama
4 hari