Bisnis Merchandise, Cara Dapat Cuan dari Penggemar Idol

bisnis merchandise,-tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Siapa disini yang suka Blackpink, BTS, Harry Potter, Stranger Things atau House of Dragon? 

Jika ya, selamat, kamu adalah satu dari ratusan juta penggemarnya di seluruh dunia.

Gak heran, begitu mereka menggelar tur, berkolaborasi dengan suatu brand, meet and greet atau merilis film baru langsung diserbu bahkan tiketnya sold out hanya dalam waktu kurang dari seminggu.

Timeline berbagai media sosial pun dipenuhi oleh berita mereka selama berhari-hari.

BACA JUGA:Keuntungan Bisnis Fashion di Online dan Offline Store

Tidak hanya pihak promotor saja yang ketiban cuan, para penjual merchandise baik official maupun non official juga mendulang jutaan hingga ratusan miliar rupiah.

Bayangkan, dari bahan baku yang sederhana dengan sedikit keunikan dan kreativitas kita dalam berproduksi, bisa dijual mahal dan tetap laku.

Belum lagi kalau barangnya kita impor, kita bisa mendapatkan tambahan uang dari keuntungan selisih kurs atau fee impor. 

Buat kamu yang belum tau, merchandise adalah segala macam pernak-pernik khas artis/idol, serial dan film yang dijual kepada masyarakat sebagai kenang-kenangan atau barang koleksi. 

Selain itu, penjualan merchandise ini juga sebagai strategi branding agar lebih dikenal luas dan bisa jadi top of mind di masyarakat.

Bentuknya bisa bermacam-macam ada yang berupa busana sehari-hari (kaos, dress, celana / rok, hoodie, jaket), aksesoris (make up, poster, lightstick, kipas, bros, pin, keychain, photocard, card holder, tas, topi, kaos kaki, sepatu, perhiasan, jam tangan, tatoo), acrylic stand, stiker, ATK (pembatas buku, flashdisk, sticky notes, kotak pensil, alat tulis, buku, map atau filing folder), perlengkapan rumah tangga (piring, gelas, jam dinding, payung, koper, cup sleeve, tatakan gelas, mangkok, selimut, handuk, bedcover, bantal, guling, tumblr, teko, cangkir, cake stand), dll.

Merchandise ini umumnya dijual secara langsung oleh pihak agensi atau rumah produksi (official), reseller (penjual perorangan yang membeli dari produsen kemudian dijual kembali) dan kelompok penggemar (unofficial). 

Biasanya merchandise dijual pada saat acara mereka sedang berlangsung, lewat marketplace, di toko-toko yang sedang menjalin kerja sama dengan mereka atau melalui grup penggemar. 

Harga dari merchandise bervariasi mulai dari puluh ribuan sampai ratusan juta. 

Mengejutkannya, banyak penggemar rela merogoh kocek dalam-dalam demi membelinya alias cenderung impulsif.

Ini yang disebut psikolog klinis Ade Lestari sebagai kebutuhan masyarakat untuk mendukung dan dekat dengan idola mereka karena ada rasa tertarik luar biasa.
        

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan