Ramu Umar

Catatan Dahlan Iskan-foto :disway.id-

Saya pernah ke Abbottabad. Sebelum Covid-19. Untuk ke Abbottabad itu, saya harus bermobil dari Islamabad ke arah timur laut. Melewati daerah miskin. Gersang. Bergunung. Kian ke timur laut kian tinggi pegunungannya.

Jalan raya itu, kalau terus ke timur laut, akan sampai di Provinsi Kunming, Tiongkok. Ada bus umum jurusan Pakistan–Tiongkok lewat Abbottabad.

Di Abbottabad tempat persembunyian Umar tidak jauh dari tempat persembunyian Osama bin Laden. Yakni, justru di dekat markas besar militer Pakistan. "Kian dekat markas militer kian aman," ujar Umar.

Kali ini tidak aman. Umar tertangkap. Bersama istrinya. Mereka dikirim ke Indonesia untuk diadili.

Tiga bulan kemudian Osama bin Laden tertangkap di sana dan tewas.

Begitu keluar dari penjara Porong dua tahun lalu, Umar langsung ke makam ayah dan ibunya. Sang ayah meninggal ketika Umar di Afghanistan. Sedangkan sang ibu meninggal saat ia di Filipina Selatan.

"Dari mana nama belakang Patek itu?"

"Itu nama pemberian dari media Amerika," jawabnya.

Namanya sendiri sebenarnya Umar bin bapaknya. Di kalangan teroris, ia dipanggil Pakde. Dari kata Pakde itulah jadi Patek. Kata Pakde bila diucapkan orang Amerika seperti berbunyi Patek. Jadilah nama Patek lebih dikenal di dunia.

Di kalangan keluarganya sendiri, Umar lebih dikenal sebagai Umar Kecil. Itu lantaran badannya yang memang kecil. Tingginya hanya 165 cm.

Dilihat dari tingginya, Umar terlihat kurang sehat. Lihat perutnya. Terlihat seperti kurang olahraga. Kurang identik dengan tubuh orang yang rajin olahraga. Jauh dari bisa disebut otentik tubuh seorang tokoh teroris dunia.(Dahlan Iskan) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan