Tanpa Messi & Mbappe, PSG Malah Makin Solid Hadapi Final

Reporter: Rendra Sutanto |

Editor: Reni Apriani |

Sabtu , 24 May 2025 - 10:19

Tanpa Messi & Mbappe, PSG Malah Makin Solid Hadapi Final--Starting Eleven

Faktor lain yang tak kalah signifikan adalah kepemimpinan pelatih Luis Enrique.

Dengan pengalaman membawa Barcelona meraih treble winner pada musim 2014-2015, Enrique dinilai tahu betul bagaimana mengelola tekanan dan memaksimalkan potensi skuad di momen-momen penting.

Kini, PSG pun berada di ambang treble domestik dan Eropa, tergantung dari hasil final Piala Prancis dan Liga Champions.

Di sisi lawan, Inter Milan menghadapi tekanan ganda.

Selain harus memenangkan pertandingan Serie A melawan Como untuk menjaga peluang juara, mereka juga dibayangi kemungkinan menjalani laga playoff hanya dua hari sebelum final Liga Champions jika poin akhir sama dengan Napoli.

Kondisi tersebut berpotensi menguras tenaga fisik dan mental skuad Inter.

Dalam situasi ini, PSG justru diuntungkan karena datang ke final dengan persiapan lebih matang dan kondisi lebih bugar.

tanpa messi & mbappe, psg malah makin solid hadapi final                            radarlebong.bacakoran.co - final liga champions musim 2024/25 menjadi momen krusial bagi paris saint-germain (psg) untuk membungkam kritik yang selama ini menyebut mereka hanya "raja domestik tanpa mahkota eropa".
setelah bertahun-tahun gagal menaklukkan panggung tertinggi di benua biru, psg kini kembali ke partai puncak dengan atmosfer dan semangat yang berbeda.
bukan sekadar ambisi, berbagai faktor eksternal dan internal dinilai mendukung langkah mereka kali ini.
sejak awal musim, psg datang ke liga champions tanpa embel-embel glamor dan bintang besar seperti musim-musim sebelumnya.
baca juga:konsistensi quartararo isyaratkan kebangkitan yamaha di motogp 2025
nama-nama seperti neymar, messi, dan mbappe sudah tidak lagi menghuni skuad.
ironisnya, absennya para mega bintang justru membuat permainan psg lebih kolektif dan cair.
tanpa dominasi ego, psg kini tampil sebagai tim yang bermain untuk satu tujuan: menang sebagai satu kesatuan.
suasana ruang ganti yang kondusif pun memperkuat identitas baru tim sebagai kolektif muda penuh semangat.
baca juga:cristian romero pemain terbaik liga europa 2024/2025
di luar performa teknis, psg juga diiringi berbagai teori yang menguatkan aura kemenangan mereka.
salah satunya adalah "kutukan psv", yang menyebut tim yang menumbangkan psv eindhoven di liga champions tak pernah keluar sebagai juara.
psg hanya bermain imbang saat melawan klub belanda itu, sementara tim lain seperti arsenal dan borussia dortmund pernah menumbangkan psv namun kemudian tumbang di final.
selain itu, laga final kali ini digelar di munih — kota yang menurut sejarah selalu melahirkan juara baru eropa, sebuah pertanda yang diyakini berpihak pada psg yang belum pernah mengangkat trofi ucl.
baca juga:real madrid akhirnya resmi umumkan kepergian carlo ancelotti
faktor lain yang tak kalah signifikan adalah kepemimpinan pelatih luis enrique.
dengan pengalaman membawa barcelona meraih treble winner pada musim 2014-2015, enrique dinilai tahu betul bagaimana mengelola tekanan dan memaksimalkan potensi skuad di momen-momen penting.
kini, psg pun berada di ambang treble domestik dan eropa, tergantung dari hasil final piala prancis dan liga champions.
di sisi lawan, inter milan menghadapi tekanan ganda.
baca juga:kualifikasi piala dunia 2026: cuma jepang yang belum dibobol indonesia
selain harus memenangkan pertandingan serie a melawan como untuk menjaga peluang juara, mereka juga dibayangi kemungkinan menjalani laga playoff hanya dua hari sebelum final liga champions jika poin akhir sama dengan napoli.
kondisi tersebut berpotensi menguras tenaga fisik dan mental skuad inter.
dalam situasi ini, psg justru diuntungkan karena datang ke final dengan persiapan lebih matang dan kondisi lebih bugar.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Sabtu 24 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan