Minggu, 27 Jul 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Bengkulu Utara
Nasional
Pendidikan
Lifestyle
Olahraga
Tubei
Lainnya
Terkini
Berkah Jumat
Berkah Ramadhan
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Agomo Budoyo
Reporter:
|
Editor:
|
Jumat , 11 Apr 2025 - 21:24
Catatan Dahlan Iskan-foto :disway.id-
agomo budoyo oleh: dahlan iskan kirun ditanya oleh istri: punya uang berapa? "punya rp 500.000," katanya. lalu ia merogoh kantong kanan. ia berikan ke istri. "itu kantong kiri juga kelihatan tebal. apa isinya?" baca juga:bulan ranjang "ini juga uang. rp 500.000," jawabnya. "kenapa tidak dijadikan satu saja dan bilang punya uang rp 1 juta?” "tidak bisa begitu," kata kirun. "yang kanan ini uang pertamax. yang kiri ini uang pertalite. kalau dijadikan satu namanya uang oplosan". saya ke rumah kirun rabu lalu. mudah. tidak jauh dari mulut tol madiun. tinggal belok kanan sekitar 1 km. berdekatan dengan rumah jenderal yudo margono, mantan panglima tni yang kini menjabat komut pt hutama karya. dua-duanya seniman. kirun seniman plus pelawak. yudo seniman plus tentara. yang pandai melucu malah istrinya, komisaris besar dari kepolisian: bu vero veronica yulis prihayati). di usianya yang 65 tahun kirun tergolong seniman yang tetap laris. hampir tidak ada hari lowong untuk tanggapan –naik panggung. kirun memang mirip soimah –serba bisa. bisa wayang orang, wayang kulit, ludruk, ketoprak, sinden, dan belakangan sering pula diminta memberikan ceramah agama. "banyak mana tanggapan untuk melawak atau ceramah agama?" "saya tetap pelawak," jawabnya. "kan sering juga ceramah agama". "itu salahnya yang mengundang". saya tidak memberi tahu kalau akan mampir ke rumahnya. selama ini saya hanya merasa tidak reciprocal –meminjam istilah tarif impornya donald trump. kirun sudah beberapa kali ke rumah saya. saya harus melakukan tit for tat. kalau pun pagi itu kirun tidak ada di rumah juga tidak apa-apa. tujuan utamanya kan silaturahmi. tujuan lainnya hanya sampingan: membicarakan skenario ketoprak-tokoh untuk ulang tahun harian disway surabaya yang akan datang. rumah kirun di pinggir jalan raya jurusan alternatif balerejo-ngawi. tidak perlu salah masuk. banyak karangan bunga di halamannya: selamat hut ke-41 padepokan seni kirun (padski). salah satu pengirimnya tetangganya sendiri: jenderal yudo margono. pak yudo, kalau lagi pulang kampung, sering naik sepeda motor ke rumah kirun. ngobrol soal kesenian jawa. waktu menjabat panglima tni yudo begitu sering menanggap wayang kulit. mungkin yudo adalah juara penyelenggara pertunjukan wayang kulit –sekaligus juara menontonnya sampai pagi. "itu. pak kirun ada," ujar tomy gutomo, dirut harian disway yang bersama saya. ia lagi rebahan di kursi panjang kayu jati: tidak melihat kami datang. mobil listrik memang tanpa suara. kami pun mendekat ke kursinya. lhadalah.... kirun kaget. kami ngobrol di situ. di ruang terbuka antara rumahnya dan tobongnya. rumah itu besar sekali. bagian depannya sebuah joglo jawa yang besar. joglo bintang empat. terasa seperti joglo mewah. dengan perabotan yang juga berkelas. kelihatannya sering ada acara besar di joglo itu, termasuk kawinan. di belakang joglo itu ada kamar-kamar bernomor. lalu ada tangga naik –ke kamar-kamar di atas. di sebelah lain ruang duduk terbuka itu ada kamar-kamar lain yang juga bernomor. di belakang kamar-kamar itulah tobongnya: panggung permanen untuk pertunjukan ketoprak. sangat terawat, pertanda sering ada pertunjukan atau latihan di situ. lukisan di panggung itu selalu diperbarui. sangat terjaga. mengalahkan panggung sriwedari solo sekali pun. kirun hidup dari kesenian dan ia menghidup-hidupkan kesenian. di dinding-dinding tobong itu banyak gambar lukisan gus dur ukuran besar-besar. itulah tokoh idola kirun: gus dur. ia merasa cocok dengan jalan pikiran gus dur dalam memandang agama dan budaya. ''agomo. budoyo. negoro''. tulisan itu ada di beberapa bagian di kompleks padepokan seni kirun. termasuk di mobil-mobilnya. agomo adalah cinta-kasih. semua agama mengajarkan cinta. budoyo adalah roso rumongso. sopan santun. tata krama. dan negoro adalah tatanan. ada empat mobil yang parkir di garasi terbukanya. termasuk alphard. lalu ada masjid kecil di halaman depan. bentuk masjidnya seperti kelenteng. dibuat mirip masjid cheng hoo di surabaya. kirun memang pernah ke masjid di guangzhou, tiongkok. pandangannya tentang tiongkok dan islam berubah sejak dari sana. ia juga ke shenzhen: melihat bagaimana negara di sana melestarikan budaya tiongkok. ia nonton ludruk tiongkok di shenzhen. di sana disebut cha guan. pandangan kirun yang lapang juga lantaran kirun banyak jalan ke berbagai negara. juga ke berbagai daerah. ia melihat begitu banyak perbedaan tanpa harus bermusuhan. kirun pernah empat tahun di papua. di sorong. di manokwari. di jayapura. waktu itu kodam di sana –juga di provinsi lain– punya bagian kesenian untuk sosialisasi program-program pemerintah. kirun menjadi pegawai sipil di kodam. dengan tugas utama di panggung-panggung kesenian. ''menghidup-hidupkan kesenian'' sudah menjadi prinsip dalam hidupnya. kesenian telah memberinya hidup yang baik. ia melihat alangkah keringnya kehidupan tanpa kesenian. di pemerintahan, katanya, generasi berganti. di tentara terus berganti. di tokoh-tokoh agama juga terus terjadi pergantian generasi. kalau di kesenian tidak terjadi hal yang sama, kesenian ini akan punah. lalu identitas bangsa ini akan ikut hilang. kirun hanya tamatan smp. di desa itu. lalu main wayang orang. ikut ketoprak. ludruk. dan apa saja. salah satu dari dua anaknya baru saja lulus institut seni indonesia solo. jurusan karawitan. satunya lagi wanita, kawin dengan tentara. "kompleks padepokan ini luas sekali. ada dua hektare?” "ya segitulah kira-kira". "mengapa banyak kamar bernomor?” "seniman dari mana-mana sering ke sini. menginap di sini," katanya. gratis. ia pun menyebut nama-nama seperti soimah, sudjiwo tedjo, gus mus, dan banyak lagi. berarti padepokan ini juga dilengkapi wisma seni. cocok dengan nama padepokan. tak terasa lebih satu jam saya ngobrol dengan kirun. waktunya ke takeran, magetan –ngurus pesantren. saya pun minta izin membawa beberapa makanan kecil ke mobil. saat melihat saya datang tadi kirun langsung panggil anak muda di situ. "cepat ke pasar. beli jongkong, cenil, dan grontol. beliau suka suguhan seperti itu. sama-sama orang desa," ujar kirun. kirun benar dengan segala ucapannya itu. (dahlan iskan)
«
1
2
3
4
Tag
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Sabtu 12 April 2025
Berita Terkini
Kabar Baik! SK PPPK Lebong Dibagikan Oktober Mendatang
Berita Utama
6 jam
Usul Bantuan Alat Pascapanen Kopi ke Kementan
Berita Utama
6 jam
Program OPD Tak Berdampak Resmi Dihentikan, Pemprov Bengkulu Fokus Bantu Rakyat
Berita Utama
6 jam
Ini Alasan Pemda Takut Mengusulkan PPPK Paruh Waktu, Bukan Soal Dana Semata
Nasional
6 jam
Pasca Hasto
Nasional
6 jam
Warga Diminta Lapor Jika Ada Pungli di Desa dan Kelurahan
Tubei
6 jam
Rumah Sakit Kapal dr. Lie Dharmawan - Bayan Peduli Diresmikan
Nasional
6 jam
UPIK CERDAS, Ketika Sepiring Makanan Jadi Harapan Hidup Anak Bangsa
Nasional
6 jam
Hasto Divonis 3,5 Tahun, Djarot PDIP: Ini Sebetulnya Peradilan Politik
Nasional
6 jam
Ribuan Orang di Lamongan Jadi Korban Travel Umrah Bodong, Kerugian Capai 18 Miliar
Nasional
6 jam
Berita Terpopuler
4 Sunscreen Waterproof buat Olahraga, Anti Luntur Diterjang Keringat
Terkini
1 hari
3 Top Body Serum di Indomaret Untuk Hempas Kulit Belang, Cuma Rp30
Terkini
1 hari
Cara Mudah Detoks Tubuh Secara Alami Tanpa Harus Puasa
Terkini
1 hari
Skincare Anak Kian Diminati, Expert Care Hadirkan Solusi Lokal
Terkini
1 hari
Urutan Pakai Body Serum dan Body Lotion yang Benar agar Kulit Cerah
Terkini
1 hari
Apa Saja Skincare Wajib untuk Haji? Tips Praktis Skincare
Terkini
1 hari
Berita Pilihan
BREAKING NEWS! Jelang Pergantian Jabatan, Kajari Lebong Umumkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Bina Marga PUPRP
Berita Utama
1 minggu
Capaian Gemilang BPJS Kesehatan , Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pelosok Negeri
Terkini
1 minggu
Jade Princessa Nugroho: Balerina Muda Berprestasi Internasional yang Harumkan Nama Indonesia
Terkini
2 minggu
Indikasi Kecurangan Seleksi PPPK Tahap I di Lebong Terbongkar
Berita Utama
2 minggu
Renstra Banyak Belum Tuntas, Wabup Perintahkan Sekda Evaluasi Kinerja Kepala OPD
Berita Utama
3 minggu