Cegah Kekerasan, Satgas PPA Diminta Lebih Aktif

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Untuk mengantisipasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Magelang Baru, M. Taufik, meminta perangkat desa untuk lebih aktif dalam mendukung Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) yang telah dibentuk.

Ia berharap Satgas dapat memantau serta melaporkan setiap kasus yang ditemukan di lapangan agar dapat segera dicarikan solusi.

Menurut Taufik, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di desanya.

Namun, ia tetap mengimbau agar Satgas tetap siaga dan segera melaporkan jika menemukan indikasi kasus kekerasan di lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Puskesmas Tes Pastikan Pelayanan Poli Umum Berjalan Optimal

"Jika ada masalah yang ditemukan di lapangan, kita bisa bersama-sama mencari jalan keluar. Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan kasus serius. Kalaupun ada, biasanya dapat diselesaikan oleh kepala dusun," ujar Taufik. 

Selain mengoptimalkan peran Satgas PPA, Taufik juga secara rutin memberikan imbauan kepada warga dalam setiap kegiatan sosialisasi.

Ia menekankan pentingnya menjaga moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu langkah mencegah tindak kekerasan.

"Saya selalu mengingatkan warga agar menjalankan nilai-nilai agama dengan baik, seperti menjaga ibadah sholat lima waktu. Dengan begitu, kita berharap kasus kekerasan bisa berkurang, sehingga generasi penerus bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat," tambahnya.

Lebih lanjut, Taufik menegaskan bahwa pemerintah desa sangat mendukung keberadaan Satgas PPA.

Ia berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, keluarga, serta instansi terkait, Satgas PPA di setiap dusun dapat bekerja lebih optimal dalam melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.

"Kami berharap seluruh pihak, terutama keluarga dan instansi terkait, bisa mendukung kinerja Satgas PPA di setiap dusun. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak," pungkasnya.