Pakan eGibran
Catatan Dahlan Iskan-foto :disway.id-
Di saat berada di puncak suksesnya Huzaifah pernah menulis kenangan saat berada di SMA itu. Tulisannya bagus. Lancar. Ada jenakanya.
"Harus saya jelaskan tiga hal tentang SMA itu," tulisnya. Pertama kata ''Islam''. Pertanda jiwa sekolah ini memang Islam. Kedua, kata ''internasional''. Itu visi sekolah ini. "Sama dengan visinya Agnes Monica," candanya. Artinya: ingin go international. Memang, sampai saat itu belum bisa terkenal di seluruh dunia, ''tapi sudah terkenal di seluruh Bekasi''.
Kata yang ketiga adalah ''PB''. Itu tidak ada hubungannya dengan Persatuan Bulutangkis. "Jangan anggap saya pandai bermain bulutangkis, apalagi sampai dapat piala di Soedirman Cup. Saya tidak bisa bulutangkis," jelasnya.
''PB'' di situ adalah singkatan Panglima Besar. Panglima Besar Soedirman. Sedang angka 2 di belakangnya penanda tidak hanya ada satu SMA Islam PB Soerdirman.
"SMA saya itu tergolong mewah. Benar-benar mewah. Mepet sawah," tulisnya. Sawah di situ bukan benar-benar sawah. Tapi rawa. Maka agar bisa disebut me-wah, menuliskan kata rawa pun jadi rawah.
Kenangan yang hidup padanya: kalau hujan SMA itu banjir. Itu dulu. Sekarang sudah tidak lagi. Sudah dibangun halaman yang tinggi. Generasi siswa yang sekarang dengan bangga menuliskannya sebagai SMA PunkSud 2.
Tapi baru Huzaifah alumni PunkSud 2 yang fenomenal. Berhasil menggalang dana sampai Rp 9,7 triliun. Ia dituduh telah memalsukan laporan keuangan. Tujuannya untuk meyakinkan investor. Yang seharusnya rugi ditulis untung besar. Rugi ratusan miliar ditulis untung lebih Rp 1 triliun.