Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir

Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Sukamta bicara soal relokasi warga Palestina.-Foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebut pemerintah Indonesia harus menjadi negara yang menolak bentuk penjajahan, seperti tertuang dalam konstitusi.

Selain itu, kata legislator Fraksi PKS itu, Indonesia harus konsisten dengan sikap tradisional demi mendukung perjuangan bangsa yang ingin merdeka.

Dia berkata demikian dalam rangka mengenang satu tahun genosida di Palestina akibat agresi militer Israel.

"Ini bukan hanya prinsip normatif, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan luar negeri yang tegas dan konsisten. Kita tidak boleh mengendur dalam mendukung kemerdekaan Palestina,” ujar Sukamta dalam keterangan persnya, Minggu (2/2).

Baca Juga: Kortastipidkor Polri Memulai Penyidikan Dugaan Korupsi dan TPPU Pembiayaan LPEI

Legislator Dapil Yogyakarta itu mengatakan sikap menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan menjadi relevan menyikapi pernyataan Presiden AS Donald Trump.

Trump diketahui sempat mengusulkan agar warga Palestina di Gaza direlokasi ke dua negara, yakni Yordania dan Mesir.

Sukamta mengutip laporan Middle East Monitor menyebut gagasan Trump menjadi strategi AS melegitimasi pembersihan etnis yang gagal dilaksanakan oleh Israel melalui jalur militer di Palestina.

Sukamta masih mengutip Middle East Monitor mengungkap Rencana Trump sebagai pembersihan Gaza yang bertujuan menghilangkan eksistensi bangsa Palestina.

“Ini bukan hanya penjajahan, tetapi bentuk pemusnahan etnis yang sistematis," ujar Wakil Ketua Bidang Polhukam Fraksi PKS DPR RI itu.

Sukamta mengatakan Indonesia harus tegas bersikap terhadap wacana Trump yang ingin merelokasi warga Palestina di Gaza ke Yordania dan Mesir.

"Jika dunia membiarkan ini terjadi, kita sedang melihat sejarah kelam berulang, di mana sebuah bangsa diusir dari tanahnya sendiri secara paksa. Indonesia harus mengambil sikap yang lebih tegas terhadap upaya ini,” kata dia.

Sukamta mengingatkan AS menjadi negara yang tidak hanya mendukung Israel secara diplomatik, melainkan sisi militer, ekonomi, dan propaganda.

Washington telah menyuplai senjata canggih yang digunakan untuk menghancurkan infrastruktur sipil di Gaza, serta menekan negara-negara Arab menormalisasi tindakan Israel.

"Saat AS membatasi imigrasi ke negaranya sendiri, mereka justru ingin mengusir warga Palestina dari tanah leluhurnya. Ini standar ganda yang sangat mencolok."

"Kita tidak boleh membiarkan skenario Nakba baru terjadi,” ujar Sukamta merujuk peristiwa pengusiran massal warga Palestina pada 1948. (jp)

Tag
Share