Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat

Cara Atasi Diare-tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) bekerjasama dengan QIAGEN, perusahaan terkemuka di bidang teknologi diagnostik, menggelar webinar bertajuk Expert Meeting of Modern Diagnostics in Diarrhea Management:

Exploring the Latest Update Guidelines on Diarrhea Management in Indonesia. 

Webinar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membahas pembaruan terbaru yang terdapat dalam buku konsensus serta tata laksana manajemen diare di Indonesia.

Webinar ini dihadiri oleh sekitar 1.400 dokter, baik dokter umum, dokter spesialis gastroenterologi – hepatologi, maupun dokter spesialis penyakit dalam.

BACA JUGA:ChatGPT Bisa Dipakai Menelepon, Gratis! Begini Caranya

Teknologi diagnostik untuk diare telah berkembang pesat, terutama dengan hadirnya metode polymerase chain reaction (PCR) multipleks feses, yang memungkinkan deteksi simultan berbagai patogen seperti bakteri, virus dan parasit dalam satu sampel feses.

Pemeriksaan PCR multipleks feses sangat direkomendasikan bagi pasien dengan diare kronik, persisten, atau akut untuk identifikasi patogen secaraspesifik.

Patogen yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang serupa, sehingga hal ini menyulitkan dokter untuk mengidentifikasi patogen tertentu penyebab infeksi yang di derita oleh pasien, terutama pada pasien imunokompromais / imunodefisiensi seperti penderitaHIV/AIDS, kanker, autoimun dan gangguan kesehatankronis lainnya.

Syndromic testing menjawab tantangan ini dengan menggunakan PCR multipleks untuk menguji beberapa patogen sekaligus, dimana CT-Value memainkan peran penting dalam penegakan diagnostik terutama kasus koinfeksi.

Hasil yang cepat dan akurat dapat memberikan alternatif diagnostik tradisional seperti metode kultur bakteri dan mikroskop.

“Terutama apabila pasien memiliki penyakit seperti HIV atau auto-imun di mana tubuh tidak dapat melawaninfeksi sehingga bisa terjadi diare akut hingga kronis.

Hasil pemeriksaan Systemic Testing memiliki keuntungan tersendiri karena dapat mengetahui penyebab infeksi hingga 23 patogen, sehingga sangat membantu dokter menentukan pengobatan yang paling tepat berdasarkan penyebab utama diare," ungkap Dr.dr. Hasan Maulahela selaku Sekretaris Jenderal PB-PGI.

Selain itu, panduan terbaru memberikan rekomendasiterapi yang lebih beragam, termasuk pilihan antibiotik dan probiotik yang disesuaikan dengan etiologi spesifik sehingga hasil tes PCR Multiplex ini dapat mengurangi penggunaan antibiotik secara berlebihan atau tidak sesuai indikasi, yang merupakan salah satu penyebab utama resistensi antibiotik saat ini.

Teknologi diagnosti kini mendukung pengambilan keputusan klinis yang lebih cepat, meningkatkan efisiensi, dan kualitas perawatanpasien.

Tag
Share