Harga Cabai Naik Drastis, Ramadan Makin Berat bagi Konsumen
Harga Cabai Naik Drastis, Ramadan Makin Berat bagi Konsumen-(ist/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga cabai di Indonesia kembali mencuri perhatian setelah mengalami lonjakan signifikan hingga setara dengan harga daging sapi.
Fenomena ini memicu pertanyaan tentang penyebab dan dampak kenaikan harga bahan pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat ini.
Menurut analisis agrifood, faktor utama di balik kenaikan ini adalah cuaca buruk yang menyebabkan lahan pertanian tergenang dan merusak tanaman cabai.
Musim hujan berkepanjangan menciptakan kelembapan tinggi yang mendukung pertumbuhan hama, semakin memperburuk kondisi lahan di sentra produksi seperti Bali, Wajo, Temanggung, dan Sukabumi.
BACA JUGA:Mendagri Todong 50 Kepala Daerah dengan Formasi PPPK 2024 Terendah, Hasilnya Alhamdulillah
Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen, yang mengurangi pasokan cabai di pasar.
Situasi ini diperparah dengan kurangnya adopsi teknologi modern oleh petani.
Edukasi dan distribusi teknologi pertanian dinilai belum maksimal, terutama di daerah-daerah produksi utama.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi krisis ini.
BACA JUGA:Seusai Menonton Video P*rn*, Remaja Ini Melihat Tubuh Sepupunya, Terjadilah
Distribusi dan logistik harus segera diperbaiki untuk menyeimbangkan pasokan antara daerah surplus dan defisit.
Intervensi jangka pendek seperti ini penting untuk menghindari disparitas harga yang terlalu tinggi.
Namun, upaya tersebut membutuhkan waktu, sementara musim hujan diperkirakan masih berlangsung beberapa bulan ke depan.
Kondisi ini berpotensi memperburuk inflasi, meskipun kontribusi cabai terhadap inflasi nasional tidak sebesar bahan pokok lain seperti beras atau jagung.