Chip Kuantum Willow Pecahkan Rekor, Solusi 10 Septiliun Tahun dalam 5 Menit!
Chip Kuantum Willow Pecahkan Rekor, Solusi 10 Septiliun Tahun dalam 5 Menit!--ilsutrasi
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Google kembali mencatat sejarah dengan Willow, sebuah chip komputer kuantum yang diklaim mampu menyelesaikan perhitungan yang memakan waktu 10 septiliun tahun oleh superkomputer tercepat, hanya dalam lima menit.
Prestasi ini tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga memunculkan spekulasi ilmiah tentang keterlibatan semesta paralel dalam proses komputasinya.
Chip ini, dengan 105 qubit, membawa konsep komputasi kuantum ke tingkat yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Apa yang Membuat Willow Begitu Istimewa?
Willow didukung oleh qubit, unit dasar informasi dalam komputer kuantum, yang memanfaatkan dua prinsip mekanika kuantum: superposisi dan keterkaitan (entanglement).
Dengan superposisi, qubit dapat berada di posisi 0 dan 1 secara bersamaan, sementara keterkaitan memungkinkan qubit saling memengaruhi secara instan.
BACA JUGA:Review Galaxy Watch Ultra, Wear OS dan Baterai Tahan Lama Jadi Andalan
Teknologi ini memungkinkan Willow memproses solusi yang sangat kompleks secara simultan, suatu hal yang mustahil bagi komputer klasik.
Prestasi Willow juga mencakup penerapan teknik koreksi kesalahan yang canggih, mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam komputasi kuantum: fragilitas.
Dengan stabilitas yang lebih baik, Willow membawa harapan bagi penerapan praktis teknologi kuantum, seperti kriptografi, penemuan obat, dan pemodelan iklim.
Semesta Paralel
Yang menarik perhatian banyak pihak adalah spekulasi bahwa Willow mungkin memanfaatkan kekuatan semesta paralel.
Berdasarkan hipotesis multiverse, partikel kuantum dapat berada di berbagai keadaan dalam semesta yang berbeda secara bersamaan.
Dengan kata lain, Willow mungkin bekerja di banyak realitas paralel untuk menghasilkan solusi dalam waktu yang sangat singkat.
BACA JUGA:PlayStation Portal, Aksesori PS5 yang Cocok untuk Gamer Aktif
Namun, pandangan ini tidak diterima secara universal. Interpretasi Kopenhagen, yang lebih konvensional, menyatakan bahwa keadaan kuantum hanyalah probabilitas hingga diukur.