Perusuh Bocor
Catatan Dahlan Iskan Perusuh Bocor-foto :disway.id-
Tentu DIC Farm tidak cukup kalau untuk 40 orang. Kecuali di musim kemarau nanti kebocoran sudah bisa diperbaiki: bisa untuk 10 orang.
Lantai atas rumah bambu itu sendiri sebenarnya menawarkan pemandangan sawah dan gunung yang indah.
Ada juga pemandangan kandang usaha ternak ayam yang agak kumuh. Terlihat juga sungai curam yang berbatu. Setiap saat suara airnya gemuruh –dan di malam hari terasa lebih menderu.
Pertemuan perusuh sendiri dilakukan di kolong rumah bambu itu. Sebagian di bawah kolong. Sebagian lagi di bawah pohon asam atau di sekitar sumur tua. Ada juga yang pilih sambil duduk-duduk di pinggir parit berair deras.
Ada dua topik yang dibahas di kolong rumah bambu itu: swasembada pangan dan swasembada pikiran.
Yang terakhir itu dipimpin oleh karikaturis terkemuka Wahyu Kokang (Disway 21 November 2024: Kokkang Ibunda).
Topik yang dibawakan Wahyu adalah ''membuat lingkaran''. Seru. Semua perusuh diberi kertas A3. Juga spidol. Semua harus membuat lingkaran.
Itu metode Wahyu untuk mengajar menggambar di rumah sakit jiwa. Wahyu ingin melihat siapa di antara penghuni RSJ yang sudah bisa membuat lingkaran sempurna. Yakni lingkaran yang ujung dan awalnya bisa bertemu.
Perusuh pun banyak yang terbahak ketika selesai menggambar: banyak yang ujungnya tidak ketemu.
Yang juga seru adalah ketika Perusuh harus saling berpasangan. Berhadapan. Lalu saling menggambar wajah yang di hadapannya.
Juaranya, Eksan Susanto, mendapat hadiah: satu kantong keripik tempe dari Mayasari Tempeh, Indiana Amerika Serikat.
Kalau memang dikehendaki saya setuju tahun depan pertemuannya di sini saja: tentu perlu ada pengumuman agar setiap peserta membawa jas hujan. Siapa tahu harus ada yang tidur dengan jas hujan.(Dahlan Iskan)