Cantik Cerdas
Catatan Dahlan Iskan-foto :disway.id-
Sejak itu kapal ikannya banyak sekali. Ia juga membangun cold storage. Di banyak daerah di Maluku. Jadilah sang papa eksporter ikan.
Keluarga Sherly adalah eksporter ikan pertama yang mendapat sertifikat fair trade untuk ekspor ke Amerika dan banyak negara.
Sherly itu anak kedua. Ia punya satu koko, satu titi, dan satu mei mei. Titi dan mei mei itu anak kembar.
Sepulang dari Belanda Sherly kembali tinggal di rumah mereka yang di Bali. Seorang keluarga memperkenalkan Sherly kepada Benny, orang Maluku Utara yang 10 tahun lebih tua. Saat itu Sherly 22 tahun. Benny 32 tahun.
Beberapa bulan kemudian menikah. Benny Laos yang awalnya juga pengusaha kecil di Maluku Utara sudah merangkak menjadi pengusaha lebih besar (Lihat Disway 30 November 2024: Sherly Benny).
Anda sudah tahu: Benny belakangan jadi bupati Morotai yang sukses. Sherly pun mulai dipanggil ''ibu''. Bu Sherly atau Bunda Sherly.
Pasangan ini jadi buah bibir: kerukunannya, keteladanannya, dan kecantikannyi. Cantik, saling sayang, kaya. Mereka pun jadi idaman mimpi banyak orang.
Selanjutnya, Anda juga sudah tahu: Benny ingin jadi calon Gubernur Maluku Utara. Provinsi kepulauan ini tidak bisa dihadapi dengan biasa. Pulau-pulaunya dipisahkan laut-laut nan luas.
Untuk persiapan kampanye ke pulau-pulau itu, Benny membeli kapal cepat. Dua kapal sekaligus. Yang satu untuk kampanye calon wakil gubernurnya.
Masa kampanye pun tiba. Benny mulai keliling pulau-pulau dengan kapal cepat pribadinya. Itu bukan kapal cepat biasa. Mesinnya enam buah. Masing-masing 200 PK. Itu penting. Kalau satu mesin mati masih ada lima. Tiga mati pun masih ada tiga. Intinya kampanye harus sukses. Dukungan kepada Benny meluas.
Hari itu kapal cepatnya singgah di pulau Taliabu. Berhenti di dermaga. Di antara tim pemenangan Benny yang biasa merokok meninggalkan kapal. Mereka merokok di atas dermaga.
Sherly Laos pilih tinggal di kapal. Di kamar yang ada di bagian bawah kapal itu. Dia lagi tiduran.
Benny, suaminyi, duduk-duduk di beranda belakang, di belakang kamar Sherly.
Tiba-tiba kapal meledak. Bagian atas dan bagian bawahnya terlepas. Terbelah. Kamar Sherly pun tidak lagi beratap. Sherly terlempar ke depan. Api membumbung tinggi. Kaki Sherly luka bakar.
Tidak ada cara menuju dermaga kecuali masuk ke laut. Sherly masuk laut. Tidak dalam. Dia bisa berjalan di dalam air. Tapi begitu tiba di dermaga, Sherly terkulai. Kakinyi tidak punya kekuatan lagi.