Anita Rosjonsyah, DPRD Bengkulu Tampung Aspirasi Warga Lebong

Reporter: Amri Rakhmatullah |

Editor: Reni Apriani |

Minggu , 24 Nov 2024 - 23:59

DPRD Bengkulu Tampung Aspirasi Warga Lebong-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

anita rosjonsyah, dprd bengkulu tampung aspirasi warga lebong                             lebong.radarlebong.bacakoran.co -anggota dewan perwakilan rakyat daerah (dprd) provinsi bengkulu dari fraksi pdi-p, anita andriani rosjonsyah, s.sos., m.si., menggelar reses masa sidang ketiga di daerah pemilihan (dapil) bengkulu iv yang mencakup kabupaten lebong dan rejang lebong.
kegiatan ini merupakan reses perdana bagi anita setelah resmi dilantik pada 2 september 2024.
reses ini menjadi momentum untuk menjaring aspirasi masyarakat sekaligus menjalin silaturahmi dengan konstituen.
pelaksanaannya dilakukan di dua titik di kabupaten lebong, yaitu di kecamatan lebong utara pada kamis (21/11/2024) dan kecamatan tubei pada jumat (22/11/2024).
baca juga:ketua dprd kabupaten bengkulu utara dukung peran ormas islam dalam menekan tindakan asusila
dalam reses tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai permasalahan yang membutuhkan perhatian. beberapa isu utama yang muncul antara lain:
- masalah tanah longsor di jalur utama
masyarakat mengeluhkan tanah longsor yang kerap terjadi di jalur utama kabupaten lebong, yang merupakan
kewenangan pemerintah provinsi.
baca juga:begini analisa reza indragiri soal polisi tembak polisi di solok selatan
-kendala jaringan air bersih
layanan air bersih dari pdam dinilai kurang optimal sehingga mengganggu kebutuhan masyarakat sehari-hari.
-kasus bunuh diri yang tinggi
fenomena meningkatnya kasus bunuh diri menjadi perhatian khusus. warga meminta anita untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) lebong agar dapat melakukan langkah pencegahan dan penanganan.
-masalah sampah dan banjir
warga mengeluhkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. meski bak sampah telah tersedia, banyak warga yang masih membuang sampah ke sungai, sehingga menyebabkan pendangkalan dan meningkatkan risiko banjir.
-permasalahan tapal batas
baksir, seorang warga tabeak belau ii, menyoroti persoalan tapal batas antara kabupaten lebong dan bengkulu utara. ia menilai tanah ulayat dan tanah adat milik lebong telah masuk ke wilayah bengkulu utara, sehingga menimbulkan konflik hukum bagi warga yang berkebun di kawasan tersebut.
"kami berharap bu anita dapat mempertanyakan kembali proses penyelesaian tapal batas ini agar kami tidak terus-menerus dihadapkan pada masalah hukum," ujar baksir.
mita, warga lebong atas, mengungkapkan kekecewaannya atas belum terealisasinya bantuan modal usaha bagi pelaku umkm di lebong, meskipun seluruh dokumen telah diajukan melalui dinas perindustrian, perdagangan, koperasi, dan ukm (disperindagkop ukm) lebong.
"jika bantuan tersebut merupakan dana bergulir dari pemprov, kami mohon difasilitasi. namun, jika dari pemkab lebong, kami minta bu anita membantu berkoordinasi terkait kejelasan bantuan tersebut," harap mita.
respons dan komitmen anita andriani
menanggapi berbagai aspirasi tersebut, anita andriani rosjonsyah menegaskan bahwa semua masukan dari masyarakat akan ditampung dan dipilah berdasarkan kewenangan masing-masing.
"jika permasalahan tersebut merupakan ranah pemkab lebong, saya akan segera berkoordinasi dengan anggota dprd kabupaten lebong dari fraksi pdi-p serta instansi terkait. untuk masalah yang menjadi kewenangan provinsi, saya pastikan akan masuk dalam catatan khusus untuk diperjuangkan di tingkat provinsi," jelas anita.
anita juga berkomitmen untuk mengawal semua aspirasi melalui lembaga dprd provinsi bengkulu agar dapat ditindaklanjuti secara maksimal.
"semua catatan ini akan saya koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. saya pastikan aspirasi ini tidak hanya didengar, tetapi juga diperjuangkan," tegasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Senin 25 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan