Debat Publik Cabup BU Hanya Digelar Sekali
Debat Publik Cabup BU Hanya Digelar Sekali-foto :firdaus effendi/radar lebong-
BENGKULU UTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Utara menggelar debat publik bagi satu-satunya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang digelar di salah satu hotel di Kota Bengkulu.
Giat yang diselenggarakan oleh KPU Bengkulu Utara, selain dihadiri jajaran KPU Bengkulu Utara, satu-satunya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata dan Sumarno, parpol pengusung, para pendukung, unsur Forkopimda, jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, tim perumus dan panelis serta unsur tokoh masyarakat.
Adapun tema debat kali ini, "Tata Kelola Pemerintahan, Sinergitas Pembangunan berkelanjutan"
Ketua KPU Kabupaten Bengkulu Utara Santoso mengatakan, pihaknya terus berusaha setiap tahapan pilkada bisa berjalan secara sungguh-sungguh, terlebih sampai pada debat ini.
BACA JUGA:Audiensi Konflik PT Agricinal, 3 Tuntutan Disetujui
Kemudian juga pihak nya berupaya sampai sekarang hingga selesai nanti untuk selalu bekerja sama dengan seluruh stakeholder di wilayah Bengkulu Utara. Apalagi debat ini merupakan metode kampanye yang difasilitasi sehingga bisa memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat.
"Apresiasi kami berikan kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga terselenggara setiap tahapan dengan baik, sehingga berjalan aman, lancar dan damai.
Apalagi dengan debat ini masyarakat bisa mempelajari visi dan misi kandidat serta harapan nya bisa menggunakan hak suaranya pada 27 November nanti," ujarnya.
Sementara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara no urut 1, Arie Septia Adinata dan Sumarno dalam pemaparan visi dan misinya dalam debat, mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang Inklusif.
Lalu mewujudkan percepatan transformasi sosial kultural berbasis, peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Juga mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur terpadu, serta mewujudkan percepatan transformasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik.
"Program pembangunan inklusif itu harus merata dan berkeadilan, meningkatkan kualitas SDM, inovatif, kreatif, infrastruktur terpadu dan terkoneksi, pemerintahan yang transparan, mengelola sumber daya alam secara maksimal, peningkatan kesejahteraan nelayan, dan lain-lainnya," singkatnya.